Jelas, sasaran strata masyarakatnya beragam. Menurut Erick kebanyakan adalah pekerja dengan upah rendah, seperti karyawan rumah makan, tenaga kebersihan, dan tenaga keamanan.
“Kota 24 jam ini tidak hanya untuk mereka yang suka pesta hingga pagi, melainkan untuk kegiatan ekonomi yang bervariasi. Ketersediaan transportasi malam akan membuat perjalanan dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya menjadi lebih aman, lebih cepat, dan lebih murah bagi para pekerja shift malam,” pungkas Ketua Fraksi PSI-PKB-PPP DPRD Kota Bandung ini. (*)