“Jadi mereka mempersulit lagi kami disuruh restu dulu dari Wali Kota. Mereka minta ditiadakan dulu ibadah selama dua kali minggu,” ungkap Arif.
Lebih lanjut Arif mengatakan tidak ada jemaat yang berada di kapel saat puluhan orang melakukan penyerangan.
Namun, akibat tindakan tersebut, lanjut Arief, pihak gereja memutuskan tidak menggelar ibadah secara fisik pada Minggu (17/9/2023) besok.
“Akhirnya kita ibadah streaming sampai kita mau ajukan ke Wali Kota,” pungkas Arif.
Polisi : TIdak Ada Penyerangan
Polisi buka suara soal adanya dugaan penyerangan puluhan orang ke Kapel jemaat GBI Cinere Bellevue di Gandul, Kecamatan Cinere, Depok. Polisi membantah adanya penyerangan di lokasi.
“Tidak ada penyerangan,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady saat dihubungi.
Puluhan massa diketahui mendatangi Kapel pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB. Polisi tidak memerinci alasan massa mendatangi lokasi Kapel di Gandul, Depok tersebut.
“Hanya mendatangi lokasi karena habis kegiatan pengajian subuh dan di lokasi Kapel tidak ada kegiatan,” katanya.
Namun, sejak pindah ke Gandul pengurus Kapel kesulitan mengurus perizinan, termasuk memperoleh izin dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) untuk melakukan peribadatan di ruko tersebut.
Penolakan ini pun dituangkan LPM Kelurahan Gandul dalam surat penolakan warga yang dilayangkan ke Lurah Gandul. Poin dari surat yang ditandatangani Ketua LPM Gandul Boy Ishak Iskandar pada 9 September 2023 berisikan tentang penolakan warga Gandul, khususnya warga RT. 12 RW.03, RT. 25. RW. 05, RT. 45 RW. 05, perumahan BPC RW. 10.
Mereka mengajukan keberatan atas nama warga tentang adanya kegiatan peribadatan yang belum jelas perizinannya. Warga pun meminta agar tidak ada kegiatan sebelum perizinan keluar.
Hingga berita ini diturunkan, Ketua LPM Gandul Boy Ishak Iskandar belum merespon upaya konfirmasi yang dilakukan wartawan. (tim)