Agam, Tanah Datar, Sumatera Barat, EDITOR.ID – Korban terakhir atas nama Siska Afrina di temukan oleh Tim SAR gabungan dalam keadaan sudah meninggal dunia pada pukul 14.30 dan pada pukul 18.00 korban telah di evakuasi ke tempat yang aman.
Dengan di temukannya korban terakhir maka lengkap sudah 75 korban para pendaki yang. Naas tetiba terjadi erupsi di sekitar puncak Gunung Marapi pada hari Minggu (3/12/2023).
Proses evakuasi pada hari keempat Rabu (06/12/2023) masih terus terjadi erupsi Gunung Marapi terpantau terdengar dentuman diiringi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Posko Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada pukul 09.30 WIB.
Semburan abu vulkanik Kamis pagi (6/12/2023) masih terus terjadi, dan untuk semua personel Tim SAR gabungan masih bertugas tinggal mencari 1 pendaki atas nama Siska Afrina (22) yang namanya terdaftar di Posko BKSDA keberadaan Siska Afrina binti Mentas Wardi oleh Tim SAR gabungan sudah diduga keberadaannya diperkirakan ada disekitar rekan-rekannya sesama pendaki disekitar Tugu Abel.
Dan ternyata benar Siska ditemukan dalam keadaan telungkup ditutup abu vulkanik sangat tebal di bawah Tugu Abel tak jauh dari bibir kawah Gunung Marapi.
Jemaah Masjid Raya Alam Surambi Sungai Pagu, Pelayat dan Rombongan Universitas Negeri Padang (UNP) berdatangan ke rumah duka Siska Afrina setelah mendengar Siska Afrina jasadnya telah diketemukan relawan yang tergabung dalam Tim SAR gabungan.
Suasana duka menyelimuti rumah orang tua korban terdampak erupsi Gunung Marapi atas nama Siska Afrina, ketika sudah sampai di Bendang, Nagari Pasir Talang Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan, Kamis, 7 Desember 2023.
Jemaah sholat subuh dari Masjid Raya Alam Surambi Sungai Pagu usai melakukan ibadah jemaah ikut melayat korban yang sudah terbujur diruang tamu rumah duka.
Silih berganti keluar masuk rumah dengan lantunan doa yang diteriakkan dalam hati oleh setiap orang yang melayat Siska Afrina.
Dua pendaki asal Solok Selatan, Sumatra Barat, bersama Siska bersama Frengky Candra, merupakan mahasiswa semester akhir di Universitas Negeri Padang (UNP) dan terdaftar sebagai pendaki Gunung Marapi Minggu (3/12/2023).
Awalnya sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal dunia, 12 hilang dan sisanya 52 orang berhasil selamat.
Perkembangannya Rabu (6/12/2023) pagi data berubah dengan 22 orang meninggal, 52 selamat dan 1 hilang.
Sebelumnya Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik melaporkan perkembangan jumlah korban tewas akibat erupsi Gunung Marapi. Korban tewas sejauh ini tercatat bertambah jadi 22 orang.