EDITOR.ID ? Surabaya, Peningkatan perhatian pemerintah merujuk pada tingginya lonjakan kasus positif Covid-19 membuat Pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan PPKM Darurat.
PPKM Darurat yang mulanya terlaksana dalam kurun 3-21 Juli 2021, kini diperpanjang hingga akhir bulan Juli ini.
Akibat kebijakan itu, banyak sektor khususnya perekonomian yang lumpuh. Masyarakat banyak yang ?dirumahkan? oleh kebijakan PPKM Darurat.
Upaya yang ditegakkan guna mencapai pada titik keberhasilan PPKM Darurat, sedikit banyak membutakan aparat penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya. Mulai dari penutupan paksa pedagang kaki lima, pengangkutan paksa, penyiraman warung-warung yang masih beroperasi, bahkan adanya kasus pemukulan terhadap warga masyarakat.
Semua menjadi korban akibat pandemi ini, akan tetapi masyarakat kecil atau masyarakat dengan ekonomi mikro menjadi korban paling sengsara akibat pandemi Covid-10.
Tidak adanya passive income seperti para pegawai yang diberi WFH (work from home) dan gaji bulanan yang tetap, masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya dalam pekerjaan harian ini hidup dalam jebakan kelaparan dan kesengsaraan.
Muncul suatu gerakan yang berasal dari masyarakat itu sendiri untuk saling bergotong royong membantu sesama.
Melalui tagar #wargabantuwarga, banyak masyarakat yang melakukan gerakan sosial untuk saling membantu.
Salah satu aksi tersebut dibawakan oleh Komunitas Mendorong Diri Peduli Lingkungan (MDPL) untuk berbagi nasi bungkus kepada para masyarakat yang masih menggantungkan hidupnya di jalan.
Sebagaimana kita ketahui, masyarakat tersebut bekerja berdampingan dengan ancaman Covid-19.
Meskipun mereka pun tahu jika pendapatan yang diterima tidak sebanyak yang mereka dapatkan biasanya sebelum kebijakan PPKM Darurat ini diberlakukan. Mau tidak mau, suka tidak suka, kehidupan tetap berjalan demi anak istri di rumah.
Melalui Komunitas MDPL, perhatian terhadap realita tersebut diimplementasikan pada gerakan berbagi nasi bungskus.
Kegiatan berbagi nasi bungkus ini akan dilakukan setiap hari Jumat pukul 16.00 selama PPKM Mandiri berlangsung.
Berbagi nasi bungkus oleh Komunitas MDPL akan berlokasi di depan Kampus A Universitas Airlangga. Harapannya banyak yang dapat terbantu dengan kegiatan ini. Sebab itu, uluran tangan dan kerendahan hati para relawan yang memiliki perhatian kepada masyarakat ini diperlukan.
Komunitas MDPL membuka donasi bagi orang-orang baik yang ingin memberikan sebagian miliknya pada yang membutuhkan, seperti donasi uang tunai, bahan makanan pokok atau sembako, air mineral, ataupun buah dan sayur.
Informasi mengenai donasi dapat ditemukan melalui akun Instagram @MDPL_Cummunity.