EDITOR.ID, Padang,- Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) memprioritaskan penegakan hukum dan pemberantasan segala macam aksi penambangan liar emas dan perambahan hutan. Aparat tidak segan-segan menindak tegas para pelakunya.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, S.Ik pada Senin (23/11) saat dihubungi melalui telepon.
Pemberantasan kejahatan ilegal loging dan ilegal mining merupakan instruksi dari Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH demi menjaga lingkungan, agar tidak ada lagi bencana banjir dan longsor di Sumbar.
?Sesuai instruksi dari bapak Kapolda Sumbar jika ada praktik illegal logging atau illegal mining akan dilakukan penindakan. Itu dibuktikan dengan dilakukan penangkapan ratusan orang pelakunya,? ujar Kombes Satake kepada wartawan di Padang.
Hasilnya, belasan kasus ilegal loging dan ilegal mining berhasil diajukan ke meja hijau.
“Sudah ada berbagai kasus illegal mining dan illegal logging yang P21 dan sudah diserahkan ke pihak Kejaksaan, sudah di Pengadilan, sementara (kasus) lain masih dalam proses,” ungkapnya.
“Kapolda terus berkomitmen untuk memberantas illegal mining dan illegal logging di seluruh wilayah hukum Polda Sumbar,” imbuh Satake.
Kapolda Irjen Pol Toni Harmanto juga mengancam akan menindak tegas setiap anggotanya yang terbukti menerima suap atau jadi beking aksi penambangan emas dan perambahan hutan di wilayah Sumbar.
Untuk diketahui sebelumnya Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumbar berhasil menangkap tujuh orang pelaku penambangan tanpa izin.
“Ini bentuk komitmen bapak Kapolda dalam Sumbar dalam memberantas illegal mining,” tutur perwira menengah tiga melati yang murah senyum ini.
Lebih jauh Kabid Humas memaparkan selama bulan Desember 2019 hingga Juli 2020, jajaran Polda Sumbar berhasil menyelesaikan berbagai kasus. Untuk kasus ilegal mining, Polda Jabar berhasil mengungkap 25 kasus dengan 52 orang menjadi tersangka dan 15 kasus sudah diproses hingga P-21.
Polda Sumbar juga berhasil mengungkap 24 kasus perambahan hutan dengan tersangka 28 orang dan 15 kasus sudah diproses tingkat P-21.
“Sementara untuk pengungkapan kasus mercuri Polda Sumbar mengungkap sebanyak 2 kasus yang saat ini telah tahap 2,” terangnya.
Atas keberhasilan bersama ini, maka Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH memberikan penghargaan Trophy terbaik kepada jajarannya dalam pemeliharaan ketertiban dan keamanan masyarakat periode Januari-Juli 2020 pada Senin, 13 Juli 2020.
Salah satu yang menerima penghargaan tersebut adalah Polres Sijunjung. Reward dalam kategori Harkamtibmas menjadi pendorong motivasi dan prestasi gemilang bagi Kapolres Sijunjung AKBP Andry Kurniawan, S.Ik. M.Hum dan jajarannya ditengah Pandemi Covid-19.
Bahkan Bupati Sijunjung Yuswir Arifin juga memberikan apresiasi dan ucapan terimakasihnya kepada Kapolres serta semua personil Polres Sijunjung dan Polsek jajaran, serta Kodim 0310 dan Camat yang hadir yang ikut berpartisipasi menjaga situasi keamanan di Kabupaten Sijunjung.
Kabid Humas Kombes Satake lebih jauh memaparkan bahwa sampai saat ini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polda Sumatera Barat, terpantau dalam keadaan aman, terkendali dan kondusif.
?Aman dan kondusif, tidak ada kejadian ataupun ancaman kamtibmas ditengah-tengah masyarakat di Provinsi Sumatera Barat,? katanya.
Diterangkan, dalam menjaga kamtibmas tersebut pihaknya mempunyai berbagai cara seperti melaksanakan patroli oleh anggota Polri yang berpakaian dinas maupun yang berpakaian preman di tempat rawan terjadinya kejahatan, hingga merangkul berbagai kalangan.
?Kita bersama para tokoh di Sumatera Barat untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas untuk tetap aman, serta mencegah isu intoleransi saat Natal dan Tahun Baru,? sebut Kombes Pol Satake.
Terkait dengan berjalannya proyek jalan tol negara dari Sumbar ke Riau setelah ground breaking oleh Presiden RI, Kabid Humas menyampaikan bahwa hal tersebut dikarenakan ikut ambil andilnya Polda Sumbar dalam memberikan pengamanan demi suksesnya proyek pemerintah.
?Jadi setelah Polri turun karena mangkrak hampir 2 tahun, maka dapat kita lihat saat ini pengerjaannya (jalan tol) tengah sedang berlangsung,? ujarnya.
Ditengah kemajuan teknologi saat ini, Kombes Pol Satake menambahkan bahwa Polda Sumbar saat ini tengah mengedepankan bekerja dengan IT, seperti pembangunan 14 macam aplikasi dalam satu website Polda Sumbar.
?Untuk mempermudah memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun personel Polda Sumbar dan jajarannya sendiri, maka dari itu dibangun aplikasinya. Seperti E-dumas, E-Office, Survei, pemberitaan Polda Sumbar dan lain sebagainya,? pungkasnya. (tim)