Belitung, Babel, EDITOR.ID,- Founder Sambas Sinergy Khairil Hamzah, Imam Indrayadi dan bos Maulana Karya Persada (MKP) Grup Aby Maulana menjajaki peluang bisnis pasir Silika di Pulau Belitung. Apakah ada potensi cuan disana. Disela-sela membidik bisnis, para bussinessman muda tersebut menikmati dan mengekplorasi keindahan alam Pulau Belitung.
Pada tanggal 16 sampai dengan 19 Februari 2024, Khairil Hamzah mendampingi client dari KHP Law Firm meninjau bisnisnya di Belitung. Khairil Hamzah dan sejumlah rekannya sempat mampir dan menikmati indahnya pesona Pantai Tanjung Tinggi.
Pantai Tanjung Tinggi menjadi salah satu wisata air di Belitung yang memiliki pesona cukup menarik. Lokasi pantai ini berdekatan dengan Pantai Tanjung Kelayang dan berjarak sekitar 31 kilometer dari kota Tanjung Pandan.
Menariknya di Pantai Tanjung Tinggi ini ada hamparan bebatuan granit, sehingga di sini pengunjung bisa foto-foto karena spotnya cukup apik.
Pantai di Pulau Belitung sangat eksotik dan memikat banyak wisatawan. Air lautnya yang jernih berwarna hijau tosca dipadu butiran pasir putih dan barisan batu granit berbentuk eksotik membuat siapapun yang datang di tempat ini akan terpukau.
Para pengusaha muda tersebut berkunjung ke Pulau Belitung selama tiga hari, dari 16 sampai 19 Februari 2024.
“Bekerja dan Piknik di Belitung. Momentum di Belitung sekalian digunakan syukuran sebagai Relawan Paslon 02 menyambut era baru atas kemajuan demokrasi Indonesia yang sukses melaksanakan Pemilu dan Pilpres secara bersamaan pertama kali,” kata Khairil Hamzah, pengacara kenamaan ini.
Di alam demokrasi saat ada pemilu, lanjut Khairil, Pilpres dalam komunitas yang sama mutlak ada persamaan atau bahkan perbedaan dukungan.
“Perbedaan pilihan dalam satu keluarga, satu komunitas adalah pertanda konsekwensi natural (sunatullah) bagian dari berkat (hikmah, pembelajaran, komitment, dll) bahwa demokrasi berjalan dengan baik yaitu kebebasan memilih dan menyatakan pendapat,” tambahnya.
Menurut Khairil Hamzah, perbedaan atau juga kesamaan pilihan dari komunitas banyak ragam yang mempengaruhi, bagian dinamika sosial.
“Hadapilah semua dengan riang gembira sesuai koridor hukum yakni aturan main yang dibuat secara sah dalam undang undang,” tegas Khairil seolah menyentil pihak-pihak yang selama ini bersuara sumbang soal kecurangan padahal buktinya hanya opini dan ghaib.
Dalam Pemilu mutlak, pasti ada pelanggaran baik sengaja atau kelalaian.
Khairil yang memiliki pengalaman menghandle sidang PHPU (Perbedaan Hasil Pemilihan Umum) di Mahkamah Konstitusi yaitu pelanggaran yang memenuhi unsur TSM (terstruktur, sistematis dan masif) dan perhitungan pelanggaran akan merubah status hasil.