Ketut menegaskan bahwa Koalisi Jokowi Tegak Lurus ini akan mendukung kebijakan berbasis sains dan mengintegrasikan aktivitas riset dan inovasi dengan publikasi yang baik.
Sejak berdiri pada 23 Desember 2023, Koalisi Jokowi Tegak Lurus memperkuat eksistensinya sebagai lembaga nirlaba yang organik, diperkaya oleh para pemikir dan sosok-sosok berintegritas.
Organisasi Perkumpulan ini menjelma menjadi kekuatan intelektual yang eksklusif, aktif dalam memberikan wawasan mendalam kepada para pengambil keputusan di negeri ini.
“Kami adalah lembaga think-tank yang menggabungkan kekuatan jurnalis, aktivis, dan akademisi,” tegas Khairil Hamzah, seorang pengacara ternama yang merupakan aktivis juga angkat bicara.
Koalisi ini bukan semata-mata “Jokowi effect” yang merepresentasikan perpindahan basis pendukung dari Pilpres 2019 ke pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, melainkan simbol dari tekad orang-orang yang tegak lurus, yang tulus ingin melihat Indonesia maju.
Sebagai pemilik Sambas News Media, Khairil menyebut, “Kami adalah orang-orang yang tulus ingin Indonesia Maju. Jadi punya wadah kumpul-kumpul. Memahami dinamika kompleks yang membentuk permasalahan global dan mengatasi tantangan utama yang dihadapi masyarakat saat ini.”
Gedung Sambas Synergy menjadi saksi sejarah kolaborasi ini, di mana para pemikir, aktivis, dan akademisi bersatu untuk menciptakan wadah merah putih, yang bukan hanya berbicara mengenai kebijakan, tapi juga merayakan semangat kebersamaan dalam merajut masa depan Indonesia yang lebih gemilang. (tim)