Khofifah juga menjelaskan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) yang melakukan pendataan dengan mengunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) menyebutkan bahwa Jatim menduduki peringkat pertama dengan luas panen 1.754.380 ha menghasilkan padi 9.944.538 ton GKG atau setara 5.712.597 ton beras.
“Alhamdulillah, ini membuktikan bahwa program yang dijalankan ke semua kelompok tani mampu untuk terus meningkatkan produksi padi sesuai sasaran,? kata Gubernur Khofifah.
Sesuai data itu, Provinsi Jawa Timur berhasil menggeser Jawa Tengah yang sebelumnya peringkat satu. Provinsi Jawa Tengah, dengan luas panen 1.666.931 ha menghasilkan padi 9.489.165 ton GKG atau setara 5.428.721 ton beras.
Kemudian disusul Provinsi Jawa Barat, dengan luas panen 1.586.889 ha menghasilkan padi 9.016.773 ton GKG atau setara 5.180.202 ton beras.
Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas panen 976.258 ha menghasilkan padi 4.708.465 ton GKG atau setara 2.687.970 ton beras, berada diurutan keempat. Kelima, Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas panen 551.321 ha menghasilkan padi 2.743.060 ton GKG atau setara 1.567.102 ton beras.
Menurut Gubernur Khofifah, daerah sebagai penyumbang terbesar dalam produksi padi adalah Lamongan dengan produksi sebesar 886.060,99 ton atau setara beras sebesar 508.993,90 ton.
Disusul, Ngawi dengan produksi sebesar 837.773,15 ton atau setara beras sebesar 481.255,17 ton. Bojonegoro dengan produksi sebesar 728.915,12 ton atau setara beras 418.722,13 ton. Kemudian, Jember dengan produksi sebesar 590.263,37 ton atau setara beras sebesar 339.074,24 ton.
Produksi padi Jatim yang terus meningkat dipengaruhi oleh meningkatnya luas panen padi pada tahun 2020 sebesar 1,75 juta ha, yang mengalami kenaikan sebanyak 51,95 ribu ha atau 3,05% dibandingkan 2019 yang sebesar 1,7 juta ha.
Selain itu, peningkatan produksi ini juga dipengaruhi oleh penggunaan varietas unggul, perbaikan agroinput, penggunaan mekanisasi yang mampu menekan losses serta perluasan areal tanam yang memanfaatkan lahan kering atau lahan idle.
Provinsi Jatim meminta ke kabupaten kota untuk terus mengoptimalkan seluruh lahan pertanian di Jawa Timur, menjaga petani tetap berproduksi dengan cara diberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian seperti benih dan saprodi.
Khofifah juga secara khusus menyampaikan terima kasih kepada semua petani di Jawa Timur, yang meskipun di tengah pandemi, masih berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik bagi Jawa Timur dengan terus meningkatkan produksinya.
“Bersama para petani, provinsi Jawa Timur yang juga menjadi tanah lahir Bung Karno akan terus menjaga semangat Bung Karno untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia,” pungkas Khofifah. (Tim)