Firli memastikan tidak ada pimpinan KPK yang melakukan dugaan pemerasan tersebut. Pimpinan KPK tetap menjaga integritas dengan tidak bertemu pihak terkait perkara, apalagi bertemu dengan pihak yang tidak dikenal.
Firli mengatakan, pimpinan KPK telah berulang kali dicatut. Tak hanya menteri, nama dan foto pimpinan KPK juga dicatut untuk menghubungi kepala daerah dan anggota DPR.
“Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu dengan meminta segala sesuatu. Pak Ali sudah pernah menyampaikan waktu itu,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Firli menegaskan, ajudannya hanya satu orang. Dengan demikian tidak ada nama lainnya, termasuk yang bernama Irwan.
“Ada yang bertanya, ajudan saya itu cuma satu orang. Namanya Kevin, enggak ada yang lain,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Firli mengatakan, olahraga bulu tangkis dalam dua kali seminggu dilakukannya di tempat terbuka. Untuk itu, tidak mungkin bertemu dengan orang untuk transaksi ilegal.
“Tempat itu adalah tempat terbuka. Jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya,” katanya.
Pernah Dilaporkan ke Dewas Diduga Bocorkan Dokumen Penyelidikan Kementrian ESDM
Selama menjabat sebagai Ketua KPK, Firli Bahuri kerap diterpa isu kontroversial. Diantaranya ia pernah dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) karena diduga terlibat dalam kasus bocornya dokumen hasil penyelidikan dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Ketua Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PB KAMI) Sultoni.
Keberadaan dokumen yang bersifat rahasia itu ditemukan tim penyidik saat melakukan penggeledahan. Di lokasi penggeledahan dugaan korupsi tukin ESDM itu terdapat seseorang yang ia sebut sebagai Mr X.
Penyidik kemudian mendapatkan informasi bahwa dokumen rahasia milik KPK terkait korupsi tukin itu diberikan oleh Mr F.
Sulthon dan koleganya lantas menduga Mr F tersebut adalah Ketua KPK Firli Bahuri. Karena itu, ia meminta Dewan Pengawas (Dewas) KPK memeriksa apakah pembocor tersebut adalah Firli Bahuri.
“Kita minta Dewas menyelidiki siapa Mr F tersebut yang diduga itu adalah Ketua KPK Firli Bahuri,” tutur dia. Sultoni meminta Dewas memeriksa tim penyidik yang menggeledah, menemukan dokumen rahasia KPK, dan menginterogasi Mr X.