Jakarta, EDITOR.ID,- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan dukungannya terhadap kerjasama farm in (kontrak bersama) antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BP Berau Ltd, KKKS Genting Oil Kasuri Pty Ltd dan PT SPIJ sebagai penyedia barang.
Kontrak bersama melalui mekanisme farm in untuk memenuhi kebutuhan operasi pengeboran Genting Oil melalui kontrak “Provision of OCTG High Grade and Accessories with Ancillary Services” tersebut memberikan dampak positif dalam operasional hulu migas yaitu efisiensi biaya dan kepastian ketersediaan peralatan.
Penandatanganan kontrak bersama tersebut dilakukan di kantor SKK Migas, Kamis (13/4) dan disaksikan oleh Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dan Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, Eka Bhayu Setta.
Dengan dilakukannya farm in maka para pihak mendapatkan keuntungan yaitu :
- Terdapat potensi penghematan sebesar 15% sampai dengan 30% dari harga pasar,
- Meminimalisir adanya kelebihan material melalui pemanfaatan kontrak konsinyasi,
- Potensi delivery time yang sesuai dengan jadwal pengeboran,
- Penghematan waktu dan biaya apabila dilakukan dengan pengadaan baru.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Pengelolaa Rantai Suplai Hulu Migas yang secara terus menerus mengupayakan strategi dan inisiatif baru dalam memastikan ketersediaan Barang/Jasa kebutuhan operasi dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, memaksimalkan potensi efisiensi serta memastikan meningkatnya penggunaan kemampuan dalam negeri”, kata Deputi Dukungan Bisnis Rudi Satwiko dalam arahannya di acara tersebut (13/4).
Rudi menambahkan bahwa melalui penandatanganan farm in tersebut, diharapkan dapat memotivasi KKKS lainnya untuk memaksimalkan potensi pemanfaatan kontrak bersama sehingga efisiensi dapat tercipta dan adanya kepastian ketersediaan peralatan/material utama untuk mendukung program kegiatan hulu migas yang masif dan agresif.
“Saya mendorong kepada KKKS agar segera melihat kembali rencana pengadaan (procurement list) 2023 dan berkoordinasi dengan SKK Migas dan KKKS lain guna melihat potensi inisiatif dan terobosan strategis seperti Farm In ini,” ujar Rudi Satwiko.
“Hal ini untuk memastikan ketersediaan peralatan/material operasi, khususnya, program pengeboran tahun 2023 dan tahun selanjutnya dalam rencana jangka panjang target hulu migas yaitu 1 Juta BOPD Minyak dan 12 BSCFD Gas di tahun 2030,” tambahnya.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Hudi D. Suryodipuro menambahkan bahwa program kerja industri hulu migas tahun 2023 sangat masif dan agresif.