Sementara produksi rata-rata hingga September 1,9 juta barel setara minyak per hari (mboepd) dengan minyak sebesar 719,2 ribu barel per hari (bph) dan gas 6.734 juta standar kaki kubik per hari (mmcfd).
Posisi saat ini temuan cadangan disumbang dari plan of development (POD) I Petapahan B, outer port limit (OPL) Bangadua, OPL NE Intan, OPL South Sembakung, Banyu Urip, Soka G Kembang dan Temelat, POD Paus Biru, OPL Paku Gajah, POD Tempino P-2, POD Bajubang, Senoro, OPLL W est Natuna, OPL KE-30, POD Tambakboyo, dan OPL Salawati.
Adapun cadangan minyak saat ini mencapai 3,8 miliar barel dan gas 77 triliun kaki kubik (tcf). Dwi mengatakan usia cadangan minyak bisa bertahan untuk 17 tahun ke depan, sementara gas untuk 35 tahun mendatang.
Sementara itu dari hasil eksplorasi yang dilakukan terdapat temuan sumber daya (recoverable resources) migas dengan total 109 juta barel setara minyak. Baru-baru ini juga terdapat satu penemuan migas baru di Cekungan Naruna Barat yaitu di umur Ekplorasi Medco Sout Natuna Sea B West Belut-01. Saat ini tengah dilakukan testing dengan potensi sumber daya mencapai 99 miliar kaki kubik (bcfg)/15,2 mmboe.
Sementara untuk gas diasumsikan cadangan masih mencapai 77 triliun kubik kaki (TCF) seperti Data Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Tahun 2019. Sedangkan produksinya juga tidak jauh berbeda dari posisi saat ini. (tim)