Jakarta, EDITOR.ID,- Dinamika politik makin kencang jelang pendaftaran Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres). Bacapres sudah mengerucut pada tiga nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Yang kini memicu suhu politik jadi panas justru persaingan figur Bacawapres. Masing-masing parpol saling ‘mengancam’ mundur mendukung sang capres jika jago atau Ketumnya tak dijadikan cawapres.
Diantara parpol yang masih sengit bersaing memperebutkan kursi cawapres adalah Demokrat yang tetap berambisi menggoalkan Ketumnya Agus Harimurty Yudhoyono. Kemudian PKB ngotot menyodorkan Muhaimin Iskandar. Disusul Golkar mengusung Airlangga Hartarto, PAN mengusung Erick Thohir dan terakhir PPP mengusung Sandiaga Uno.
Namun ada juga bacawapres dari luar partai yang dilirik karena memiliki basis massa kuat. Diantaranya, Khofifah Indar Parawansa, Ridwan Kamil, Yenny Wahid, dan Mahfud MD.
Ada kabar terbaru muncul ditengah persaingan ketat Bacawapres. Sosok Sandiaga Uno yang sudah sangat kuat bakal mendampingi bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo, kini muncul rumors politik tidak akan dipilih oleh PDIP menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
Apa kata petinggi Partai Persatuan Pembangunan atau PPP? Akankah arah Koalisi berubah?
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengaku internal partainya mendengar adanya kemungkinan bahwa Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Sandiaga Uno tidak dipilih jadi pendamping Ganjar Pranowo.
Sehingga, lanjut Arsul Sani, pihaknya mulai membahas sikap PPP ke depan serta arah koalisi mulai mencuat di internal partai.
“Muncul seperti itu kan pasti, kan teman-teman di PPP juga mendengar ada kemungkinan Pak Sandi juga tidak dipilih. Kan begitu,” kata Arsul saat ditemui di ruangannya di kawasan Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/8/2023)
“Maka berkembang juga, antara lain kalau Pak Sandi tidak jadi cawapres, harus bagaimana PPP? Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada koalisi ini atau kemudian itu. Kan masih berkembang,” imbuhnya sebagaimana dilansir dari tempo.co.
Jauh sebelumnya, PPP telah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk maju pada Pilpres 2024.
PPP juga telah menjalin kerja sama politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hanura, dan Partai Perindo untuk mengusung Ganjar. PPP menyodorkan nama Sandiaga sebagai pendamping Ganjar untuk 2024.
Di sisi lain, PPP memahami jika kerja sama yang dijalin dengan PDIP tidak dilandaskan pada kontrak politik apa pun. Kendati demikian, ia mengibaratkan PPP bukan partai yang dimiliki pemegang saham.