EDITOR.ID, Indramayu – Sebanyak delapan orang yang mengklaim kelompok preman “double stick” mengeroyok tiga pemuda. Peristiwa perkelahian tak seimbang itu terjadi di lokasi perlintasan kereta api Blok Cigentus, Ds/Kec.Kertasemaya Kab.Indramayu.
Peristiwa ini merupakan insiden pengeroyokan kedua dalam sebulan terakhir yang melibatkan kelompok preman. Pada insiden pertama, kelompok preman “rel kereta api” mengeroyok dua pemuda di lokasi yang tidak jauh dari lokasi kedua.
Informasi yang berhasil dihimpun, Senin (26/10) menyebutkan, pengeroyokan dipicu dendam lama antara korban dan preman “double stick”. Ketiga korban yakni Rendi, Sigit dan Sifan, semuanya warga Ds.Cadangpinggan Kec. Sukagumiwang, berniat menyelesaikan masalah dengan preman “double stick”.
Diaturlah rencana pertemuan, waktu dan tempatnya. Ketiga korban pun mendatangi lokasi. Disana sudah menunggu kelompok preman sebanyak delapan orang yakni Acil (18), Paol (19), keduanya penduduk Ds/Kec.Kertasemaya. Ada juga Took (31), Iwan (23), Blekok (22), Tiplok (19), Rizal (23), dan Pentut (23). Mereka adalah warga Ds.Tenajar Kec.Kertasemaya.
Paur Subbag Humas Polres Indramayu Iptu. Iwa Mashadi menjelaskan, saat kedua kelompok bertemu, rencana damai seketika buyar. Lantaran, salah seorang pelaku, Paol, tak bersedia berdamai.
Bak dikomando, ke delapan pelaku mengeluarkan senjata kayu bernama “double stick” lalu menyerang ketiga korban.
Perkelahian tidak seimbang itu mengakibatkan ketiga pelaku babak belur. Upaya kabur dari kepungan serangan dibayar ketiga korban dengan luka parah di kepala dan bagian tubuh lain. “Sudah berusaha lari ke jalan raya tapi terus dikejar para pelaku hingga korban jatuh tersungkur,” ujar Iwa.
Ditambahkan, setelah mendapat pertolongan warga, ketiga korban dibawa untuk diobati. Sementara polisi yang menerima laporan, berhasil meringkus seluruh pelaku. “Kasusnya masih dalam pemeriksaan. Barang bukti dan keterangan para saksi sedang dikumpulkan,” tandas dia.
Reporter : Hendra Sumiarsa