Tim Peliput : Muhammad Ridwan
EDITOR.ID, Jakarta,- Gelombang aksi unjuk rasa akhir-akhir ini menjadi dinamika dalam perjalanan bangsa Indonesia yang harus dibaca dari beragam sudut pandang. Aksi demonstrasi di tanah Papua yang telah menelan korban meninggal dunia yang tak sedikit, menorehkan luka yang dalam di hati setiap anak negeri.
Selain itu, adanya gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi hampir secara serentak dan merata di seluruh pelesok negeri, belum lagi rentetan aksi di gedung MPR/DPR yang dilakukan secara berturut-turut adalah sederet persoalan nasional yang tidak bisa disepelekan.
“Artinya, membutuhkan perhatian lebih dari setiap komponen dan elemen bangsa,” ujar Asri Hadi, wartawan senior yang saat itu menjadi moderator Seminar Kebangsaan yang mengambil tema “Muara Unjuk Rasa: NKRI Mau Dibawa Ke Mana?†bertempat di Balai Sarwono, Jl. Madrasah No. 14, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, (3/10/2019).
Seminar ini, lanjut Asri Hadi menghadirkan para pembicara yang ahli di bidangnya.
Adakah arus besar yang sedang memaksakan kehendak dari kelompok tertentu yang berseberangan dengan Pemerintah untuk berkuasa? Apa motif yang melatarbelakangi peristiwa ini? Siapa yang design?
Menurut Asri, merespon situasi dan peristiwa nasional yang disebutkan, Indonews sebagai wadah yang selalu konsern dan prihatin atas situasi dan kondisi sosial politik bangsa.
“Kami merasa terpanggil untuk membedah setiap peristiwa bangsa ini dari beragama sudut pandang,” kata pria jebolan Monash University Australia ini.
Para pembicara di seminar “Muara Unjuk Rasa: NKRI Mau Dibawa Ke Mana?†antara lain, analis Ekonomi Politik, Christianto Wibisono, Analis Pertahanan dan Militer, Connie Rahakundini, Pengamat Sosial Politik dan Pegiat Media Sosial, Rudi S Kamri.
Kemudian ada Pengamat Intelijen, Suhendra Hadikuntono, Psikolog yang menangani teroris dan kaum Radikal, Kasandra, serta Pemimpin Redaksi Indonews, Asri Hadi selaku moderator acara.
Seminar ini juga dihadiri berbagai elemen masyarakat yang peduli dengan nasib bangsa Indonesia ke depannya, para akademisi, aktivist, dan rekan-rekan media.
Dalam penjelasannya, pengamat Intelijen, Suhendra Hadikuntono mengatakan masalah pokok soal konflik selama ini adalah terletak pada masalah komunikasi pada tim intelijen. Peran intelijen saat ini tidak kuat.
Soal kasus-kasus selama ini, ia mencontohkan bagaimana peran intelijen ketika Indonesia berkonflik dengan Vietnam yang telah melakukan pelanggaran HAM terhadap orang-orang Indonesia di Vietnam. Kasusnya terselesaikan dengan senyap.