EDITOR.ID, Jakarta,- Peran Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, S.E., M.A.P ketika memegang kendali Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) sebagai pucuk pimpinan periode 2015-2018 diakui telah meletakkan dasar-dasar dalam proses dan implementasi membangun Indonesia sebagai negara maritim yang kuat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. ketika memberikan sambutannya dalam peluncuran dua bukunya, yaitu Biografi yang berjudul “Kasal Kedua Dari Tanah Pasundan†dan “Pondasi Negara Maritim†di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/10/2018)kemarin.
Dalam sambutannya Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., mengatakan bahwa, pandangan dan pemikiran Laksamana Ade Supandi yang dituangkan dalam kedua buku ini, merefleksikan tata cara berpikir dengan tidak sekedar memberikan gagasan, akan tetapi ikut serta dalam proses dan implementasi membangun Indonesia sebagai negara maritim yang kuat.
“Untuk itu saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada beliau yang telah memberikan sumbangsih pemikiran sebagai inspirasi bagi kita semuaâ€, kata Kasal yang hadir dalam peluncuran buku.
Dua buku tersebut berjudul “Kasal Kedua dari Tanah Pasundan†dan Fondasi Negara Maritimâ€, pada buku pertama biografi tentang penulis dengan merekonstruksi siapa yang terjadi mulai dari saat lahir dalam pengasuhan dan bimbingan orang tua, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kerja, hingga perjalanan hidup Laksamana (Purn) Ade Supandi yang mencapai puncaknya saat dipercaya menjadi Kepala Staf Angkatan Laut.
Dalam bukunya, mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, S.E., M.A.P ingin berpesan agar menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur, mengembangkan diri dalam etika melalui kerja keras, kerja cerdas, dan senantiasa dalam jalan yang benar.
Buku kedua berjudul “Fondasi Negara Maritim†lebih mengemukakan bagaimana membangun Indonesia sebagai sebagai negara maritim yang kuat.
Secara keseluruhan fondasi maritim mengarahkan pada terwujudnya ocean leadership atau kepemimpinan yang bervisi maritim untuk mencapai kebijakan maritim yang terintegrasi. Kebijakan tersebut menjadi cerminan dalam mencapai tata kelola maritim yang baik dalam bingkai negara dan peradaban maritim yang maju.
Disampaikan Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi merujuk pada bukunya yang kedua, bahwa paham kemaritiman di Indonesia terus berkembang, Namun, dalam hal fondasi masih dirasa kurang. Dan juga bahwasannya tidak terlalu banyak orang Indonesia yang menulis tentang kemaritiman.
“Pemahaman tentang maritim kan berkembang ya. Tapi yang berkaitan dalam konteks sains dan sistem, kita belum terlalu aware dengan maritimâ€, ucap Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi.
Selain itu, pria yang telah berkeliling lautan selama 25 tahun itu menerangkan, di dalam bukunya terdapat tiga aspek yang akan dikembangkan selain soal fondasi maritim,yaitu politik, ekonomi dan militer yang merupakan atap dari fondasi kemaritiman.
Dikatakan mantan Kasal ke-25 ini bahwa hal yang menjadi bangunan dalam fondasi kemaritiman adalah kepemimpinan. Karakter kepemimpinan yang kuat harus menjadi bagian yang ikut dalam pembangunan fondasi tersebut.
Alumni AAL yang merupakan teman seangkatan dengan Kasad Jenderal TNI Mulyono ini juga menambahkan bahwa peran Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia yang luas juga tidak kalah penting.
“Dengan wilayah laut yang luas, kekuatan AL menjadi tolok ukur yang sangat penting. Artinya kebutuhan kapal canggih tetap diperlukan, kalau ingin damai harus siap perangâ€, tegas mantan Kasal yang pernah berkeliling ke 48 negara tersebut.
Sebelum mengakhiri sambutannya, ayah tiga orang anak ini berharap agar kedua bukunya dapat menjadi sumbangsih untuk buku-buku maritim lainnya.
Acara peluncuran buku yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi , Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksda TNI Wuspo Lukito juga turut hadir Para Mantan Kepala Staf Laksamana TNI (Purn) Laksamana TNI (Purn) Widodo AS, Laksamana TNI (Purn) Arief Kushariyadi, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Prof. Dr. Anhar Gonggong, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri dan Prof. Dr. Indroyono Susilo, Para Pejabat Mabes TNI dan Polri, Para Pejabat Teras Mabesal, serta Presenter terkenal Tina Talisa. (tim)