Usai kebakaran, permukiman gang tersebut menjadi tak berpenghuni. Kecuali orang-orang yang datang menengok rumahnya yang gosong. Petugas pemadam kebakaran sudah meninggalkan lokasi.
Api kebakaran Depo Pertamina Plumpang sudah berhasil dipadamkan beberapa menit sebelum pergantian hari. Sampai saat ini korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang berjumlah 17 orang. Puluhan orang luka-luka.
Sementara ratusan warga yang kehilangan tempat tinggal kini tengah terlantar beristirahat di tempat apa adanya. Dipinggir jalan atau di halaman rumah orang. Namun sebagian warga juga mengungsi ke tempat pengungsian di kantor Kelurahan.
Ledakan Hebat dan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sebelumnya sebuah ledakan besar dan kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.20 WIB. Ledakan besar itu dirasakan warga. Kemudian warga melihat api sudah menjulang tinggi. Kobaran api terus merembet dan membakar semua benda di sekitarnya.
Warga berlarian ketakutan keluar gang-gang perkampungan. Ada yang berjalan kaki. Ada juga yang menggunakan motor.
Kebakaran yang disebabkan oleh pipa penerimaan BBM itu tidak hanya menyebabkan delapan orang hilang. Juga dilaporkan menewaskan 17 orang dan puluhan orang mengalami luka bakar.
Korban meninggal dunia berada di Rumah Sakit Polri. Sedangkan korban luka bakar dilarikan di sejumlah rumah sakit. Di antaranya Rumah Sakit Pelabuhan, RSUD Tugu Koja, Rumah Sakit Mulyasari, dan Rumah Sakit Koja.
Api yang berkobar sejak Jumat berhasil dipadamkan oleh 180 personel pemadam kebakaran beberapa menit sebelum pergantian hari ke Sabtu (4/3/2023).
Sekitar pukul 03.30 WIB, para petugas pemadam kebakaran meninggalkan lokasi yang menandakan upaya pemadaman api telah selesai.
Sebanyak delapan orang masih dinyatakan hilang usai insiden kebarakan Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.20 WIB.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara Rizal mengatakan, kampung yang terdampak kebakaran adalah kawasan padat penduduk. Sehingga berpotensi menimbulkan korban cukup banyak.
Akibat peristiwa ini, kondisi kampung RW 1 dan RW 9, Kelurahan Rawa Bada Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara hangus. Sementara sekitar 600 orang mengungsi.
“Jumlah warga yang mengungsi ke markas PMI Jakarta Utara mencapai 338 jiwa,” kata Rizal, dikutip Antara, Sabtu (4/3/2023).
Selain di PMI Jakarta Utara, para korban juga mengungsi di sejumlah posko. Di antaranya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rasela sebanyak 256 jiwa, Kantor Dinas Tenaga Kerja sebanyak 74 jiwa, Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan sebanyak 65 jiwa, hingga beberapa masjid di sekitar lokasi kejadian. (tim)