EDITOR.ID, Madiun, – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung vaksinasi massal hasil kerja sama dengan TNI-Polri.
Acara vaksinasi massal yang dilaksanakan di Ngrowo Bening, Kota Madiun tersebut diikuti 1.500 warga. Wali Kota Madiun Maidi menyebut kedatangan tamu penting tersebut tentu menambah semangat tersendiri untuk Kota Madiun.
?Ini merupakan bentuk perhatian dari Bapak Panglima, Kapolri, Menkes, Kepala BNPB dan Ibu Gubernur untuk Kota Madiun. Perhatian ini tentu saja yang kita harapkan,? ujar Wali Kota Madiun Maidi, Jumat (18/6/2021).
Menkes Budi sempat memberikan apresiasi terkait capaian vaksinasi di Kota Madiun yang sudah mencapai 25 persen. Menkes siap memberikan suplai vaksin agar capaian lebih meningkat. Paling tidak, separuh penduduk Kota Pendekar ini sudah tervaksinasi.
Terutama mereka yang kategori lansia dan pralansia. Bantuan vaksin tersebut dirasa perlu mengingat stok vaksin Kota Madiun juga menipis. Saat ini, masih tersisa sekitar 1.100 vaksin.
?Proses vaksinasi terus kita lakukan. Bahkan, dari pak Menkes tadi siap menambah jatah vaksin untuk Kota Madiun agar bisa cepat selesai,? terangnya.
Selain itu, apresiasi juga diberikan terkait penanganan COVID-19. Terutama sinergitas tiga pilar di Kota Madiun dalam penanganan COVID-19. Wali kota berharap masyarakat terus disiplin protokol kesehatan.
Sebab, vaksinasi tidak menutup kemungkinan untuk tertular. Vaksinasi hanya menjadi salah satu upaya pengendalian penularan COVID-19. Namun, protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan.
?Beliau-beliau tadi juga menyampaikan untuk disiplin protokol kesehatan. Pemerintah daerah termasuk TNI/Polri harus lebih mendekat kepada masyarakat untuk menanamkan kedisiplinan itu,? lanjutnya.
Apalagi, tingkat keterisian bed isolasi di rumah sakit nyaris penuh saat ini. Keterisian mencapai 93 persen di empat rumah sakit. Yakni, RSUD dr Soedono, RSUD Kota Madiun, RSI Aisyiah, dan RS DKT. Wali kota berharap rumah sakit lain juga membuka layanan isolasi COVID-19. Paling tidak sepuluh sampai 20 bed. Hal itu sebagai Langkah antisipasi jika terjadi lonjakan kasus.
?Upaya mengerem COVID-19 terus kita lakukan. Disamping itu, sarana dan prasarananya juga kita cukupi. Tetapi upaya ini tidak akan maksimal jika masyarakat tak disiplin protokol kesehatan,? tandas Walikota Madiun. (Tim)