Ilustrasi ledakan ( Foto: Istimewa )
EDITOR.ID, Banda Aceh,- Kantor Tabloid Modus Aceh di kawasan Beurawe, Kota Banda Aceh dibom oleh orang tidak dikenal atau OTK, namun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Pemimpin Redaksi Tabloid Modus Aceh Muhammad Saleh di Banda Aceh, Sabtu (30/6/2018), mengatakan kejadian diperkirakan pada Sabtu sekitar pukul 04.30 WIB. Bekas ledakan baru diketahui sekitar pukul 08.00 WIB.
“Ledakan terjadi di teras depan kantor. Ledakan menyebabkan kaca jendela depan pecah serta bekas ledakan di jendela. Tidak ada korban akibat ledakan tersebut,” kata Muhammad Saleh.
Muhammad Saleh mengaku mengetahui kantor redaksi media massa yang dipimpinnya dibom setelah staf menghubunginya ketika dirinya berada rumah sakit pada pagi hari.
“Malam sebelum kejadian, semua staf redaksi berada di kantor. Setelah itu, saya ke rumah sakit karena istri saya sakit. Besoknya, saya mendapat kabar kantor dibom,” kata Muhammad Saleh.
Muhammad Saleh mengaku belum mengetahui modus pengeboman Kantor Redaksi Tabloid Modus Aceh, Majalah Inspirator, dan media online modusaceh.co tersebut.
“Pengeboman kantor kami ini untuk kedua kalinya. Sebelumnya, pada 2013, Kantor Tabloid Modus Aceh saat itu di kawasan Panglima Nyak Makam Banda Aceh juga dilempar bom. Ketika itu juga tidak ada korban, selain kerusakan kantor,” ungkap Muhammad Saleh.
Sementara itu pascainsiden, kantor tersebut dipasang pita garis polisi. Sejumlah personel Polresta Banda Aceh tampak melakukan olah tempat kejadian perkara di titik terjadinya ledakan.
Begitu juga dengan beberapa personel penjinak bom Gegana Satbrimob Polda Aceh, menyisir kantor tersebut. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Sekjen Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) Edi Winarto mengutuk keras aksi teror bom terhadap kantor media dan para jurnalis. “Ancaman terhadap media atau pers merupakan perbuatan yang biadab karena media memang memiliki peran sosial cotrolling, sehingga setiap tugas wartawan harus dilindungi dari aksi-aksi kekerasan yang tidak mencerminkan negara demokrasi,” ujar Edi Winarto. (antara)