“Bacawapres udah tuntas ya di Koalisi Perubahan. Mandatnya sudah di Mas Anies. Namanya sudah ada. Tinggal tunggu waktu aja kapan waktu yang pas,” sebutnya.
Sampai saat ini, kandidat terkuat cawapres Anies adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY mengalahkan nama-nama kuat seperti Khofifah Indar Parawansa hingga Yenny Wahid.
AHY Yakin Jadi Pendamping Anies, Selalu Optimis Siapkan Diri
Beberapa waktu silam AHY mengatakan Cawapres yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan akan diserahkan langsung oleh Anies Baswedan. Anies merupakan Capres yang diusung oleh Koalisi Perubahan yaitu antara lain Partai Nasional Demokrat, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera.
“Kita konsisten untuk memberikan mandat itu kepada Anies Baswedan untuk memilih siapa cawapresnya. Namun kewenangan yang diberikan dan siapa yang ditunjuk itu harus bisa dijelaskan secara empiris, secara saintifik mengapa memilih seseorang,” tutur Ketum Partai Demokrat Agus Harimurty Yudhoyono saat ditemui di sebuah kafe di sekitar Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, beberapa waktu silam.
Soal dirinya yang disebut-sebut jadi Cawapres terkuat Anies, AHY bilang dirinya adalah pribadi yang optimistis dan selalu mempersiapkan diri untuk hasil yang terbaik.
“Insyaallah saya adalah orang yang selalu optimistis dan ingin terus mempersiapkan diri. Saya merasa harus terus bekerja karena kita (koalisi) tidak hanya ingin berlayar, tapi ingin menang,” kata AHY.
Oleh karena itu kata AHY, performance harus ditingkatkan, semakin baik diterima oleh masyarakat, semakin jelas narasi yang juga akan diperjuangkan.
“Substansinya harus jelas,” tuturnya.
Dalam pertemuan di Yogyakarta itu, AHY juga menyinggung soal berbagai hasil survei yang menempatkan namanya dalam jajaran teratas figur pendamping Anies di Pilpres nanti. Baginya, itu menjadi sebuah modal dasar.
“Kalau tadi disampaikan ada sejumlah lembaga survei yang memotret pasangan ini (Anies-AHY) juga punya kans yang baik, saya pikir pertama harus kita nilai atau tempatkan sebagai sebuah potensi, sebuah modal dasar,” ujarnya.
Kendati demikian, bagi AHY hasil survei tersebut tak berarti apa-apa jika waktu coblosan nanti tak mampu mendulang suara yang signifikan.
“Kita kan nggak mau hanya unggul di survei, kita ingin benar-benar unggul di lapangan artinya survei itu terkonversi menjadi suara riil rakyat di TPS-TPS,” kata AHY lagi. (tim)