EDITOR.ID, Jakarta,- Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang baru saja dideklarasikan disinyalir bisa berpotensi menjadi ancaman bagi kekuatan dukungan masyarakat kepada calon Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya gerakan ini terus berkampanye mendegradasi Presiden Joko Widodo dengan dalih perbedaan pandangan dan mengkritisi pemerintahan tidak dilarang. Kelompok KAMI terus bersuara kritis terhadap Jokowi dengan berlindung demi kebebasan menyatakan pendapat dan menyuarakan keluhan sebagian rakyat.
Menanggapi fenomena ini Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul mengatakan pihaknya selalu waspada adanya kemungkinan gerakan KAMI menjadi ancaman bagi pemenangan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo, Desember mendatang.
“Oh enggak (jadi ancaman). Kami selalu waspada. Kami tidak anggap enteng. Namun, tidak ada kekhawatiran, karena bicara Pak Joko Widodo, itu sudah sangat melekat di hati rakyat Solo. Semua orang tahu,” ucap Ruhut sebagaimana dilansir dari jpnn.com, Minggu (30/8/2020).
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto menyebut Gibran bin Jokowi bisa saja kalah jika pesaingnya dari kandidat independen Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), mendapat dukungan dari KAMI.
Ruhut Sitompul meyakini seorang Gibran akan bisa memenangi Pilkada Kota Solo, sebagaimana dahulu Jokowi pernah menjadi pemenang dengan dukungan mayoritas rakyat.
“Bicara Gibran, buah apel jatuhnya tak jauh dari batangnya. Dia anak Pak Jokowi, dan saya mohon maaf. Ada mungkin kelompok kami juga di sana, (bilang) kan dulu enggak maju kok sekarang maju. Ya saya sampaikan kepada kawan-kawan di Solo, politik itu last minute,” tutur mantan Anggota Komisi III DPR itu.
Oleh karena itu, anggota Tim Bravo 5 ini menilai tidak ada salahnya jika Gibran ingin melakukan napak tilas atas apa yang pernah dilakukan Jokowi ketika menjadi pemimpin di kota itu.
Terlebih lagi pencalonan Gibran didukung mayoritas partai politik. “PKS saja yang abstain, ya enggak apa-apa. Namun, nyatanya di beberapa daerah (PKS) bersama kami. Kami berkawan dengan semua termasuk PKS. Ibu Mega mengajarkan itu kepada kami. Itulah dinamika politik. Pesan Ibu Mega, kami harus tetap rendah hati. Namun, kami bekerja merebut dan memenangi hati rakyat,” tutur politikus asal Sumatera Utara ini.
Dia juga menambahkan, tim relawan Gibran terus bekerja. Mereka turun langsung ke bawah untuk merebut dan memenangi hati rakyat dengan visi misi mereka.