“Kemudian kerja keras yg luar biasa dan kegigihan luar biasa dari pak wali kota Bima Arya. Saya memahami betul langkah langkah beliau bergerak dari door to door ke pusat dan tidak kenal berhenti sehingga bisa memediasi semua pihak (yang berkonflik),” tambahnya
Dengan adanya peresmian gedung gereja ini, kepala daerah bisa menjadikan sebagai pelajaran bahwa suatu masalah pembangunan atau pendirian tempat ibadah bisa diselesaikan dengan cara merangkul semua pihak sehingga ditemukan titik temu yang baik.
“Saya pada kesempatan baik ini meminta kepada teman-teman kepala daerah tanpa bermaksud meniru persis yang dikerjakan oleh pak Wali Kota Bima Arya. Karena tentunya masalah di daerah masing-masing beda juga,” ujar Tito.
“Artinya, teman-teman kepala daerah saya minta untuk betul-betul menjaga pluralisme toleransi keberagaman termasuk juga masalah kebebasan untuk memeluk agama dan menunaikan ibadah sesuai kepercayaannya. Karena itu sudah diatur dalam konstitusi kita, jangan kalah dengan pihak-pihak yang bertentangan dengan itu,” pungkasnya. (tim)