Jakarta, EDITOR.ID,- Meski sudah tak muncul di pentas politik nasional, Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) masih terus bergerilya dan bermanuver. Kabar terbaru JK memastikan akan bertemu dengan mantan presiden Megawati Sukarnoputri. Apa agenda JK ingin menemui dan merapat ke Megawati. JK mengklaim pertemuan keduanya itu, bakal membahas perihal situasi dan kondisi, serta masa depan kemajuan demokrasi di Indonesia.
JK memastikan, pertemuan dirinya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut bukan dalam misi Partai Golkar.
“Saya hadir sebagai individu Jusuf Kalla, bukan sebagai perwakilan partai politik mana pun, apa urusannya saya dengan dengan partai politik,” kata JK saat berpidato pada pembukaan muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Pernyataan tersebut, pun sekaligus menjawab tudingan dari politikus Partai Golkar Idrus Marham yang menuding JK tak etis jika bertemu dengan Megawati mengatasnamakan Partai Golkar. Meskipun JK, adalah salah-satu tokoh senior di partai berlambang pohon beringin itu.
JK menerangkan, rencana pertemuannya dengan Megawati tinggal menunggu waktu. Namun JK, tak memerinci kapan, dan di mana pastinya pertemuan dengan Megawati itu bakal berlangsung.
JK menegaskan, bahwa dalam pertemuan dengan siapa pun, tidak pernah mengatasnamakan sebagai perwakilan Partai Golkar. Meskipun begitu, kata JK, pertemuannya dengan Megawati, sebetulnya sudah berlangsung dari hati ke hati.
“Saya dan Ibu Mega selalu bertemu di hati. Yang penting apa yang kita cita-citakan adalah sebuah negara yang baik dan demokratis dapat tercapai,” kata JK.
Dia menegaskan akan menemui Megawati sebagai Jusuf Kalla, bukan perwakilan parpol. “Sebagai Jusuf Kalla-lah. Sama sekali. Apa urusan saya dengan parpol? Enggak ada,” ujarnya.
“Kita selalu bertemu di hati,” ujar JK. Dia pun mengatakan, dalam pertemuan dari hati ke hati dengan Megawati itu membahas hal-hal terkait kemajuan demokrasi di Indonesia.
“Yang penting, apa yang kita cita-citakan sebagai sebuah negara yang baik demokratis dapat dicapai,” kata JK.
Sebelumnya, politikus Partai Golkar Idrus Marham menilai tak etis jika JK mengatasnamakan Partai Golkar dalam rencana bertemu dengan Megawati. “Siapa pun yang berbuat di luar posisi dan ada target-target tertentu, saya kira itu tidak etis,” kata Idrus, Kamis (29/2/2024).
Karena itu, mantan menteri sosial (Mensos) yang pernah masuk penjara lantaran terbukti korupsi itu mempertanyakan posisi JK dalam pertemuannya dengan Megawati. “Kalau misalkan ketemu sebagai tokoh nasional, saya kira itu sebuah keniscayaan. Kami dorong. Akan tetapi ada yang nanya ke saa, bagaimana misa kalau JK ketemu atas nama Golkar? Saya katakan, dalam kapasitas apa JK ketemu dengan atas nama Golkar,” ujar Idrus.