EDITOR.ID, Magetan, – Kita sulit membayangkan, bagaimana kelangsungan negeri ini tanpa kehadiran Korp Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI). Urusan emergency dan darurat pertolongan kemanusiaan, PMI dalam kondisi “ready, any time, any where”.
Tidak sedikit lembaga swasta maupun pemerintah yang bergerak dibidang penanganan kemanusiaan, namun ending-nya diikuti permintaan secara halus bentuk ‘balas jasa’ ini atau itu. Namun, PMI mengambil peran sebagai sebuah pensil, menulis sesuatu yang baik dan menghapus stigmasi buruk. Bekerja ikhlas tanpa pamrih.
Seperti aksi kemanusiaan yang dilakukan PMI Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Jumat dini hari (18/6). Berawal dari adanya laporan yang diterima PMI setempat, terjadi kecelakaan lalu lintas di Twin Road Desa Bulu, Kecamatan Sukomoro, Magetan.
Empat personil PMI, Taufiq, Diky, Gunadi dan Wahyu Hardianto langsung meluncur ke lokasi kejadian menggunakan unit ambulans PMI.
“Kecelakaan tunggal pengendara motor berboncengan dengan anaknya. Nampaknya akibat ban depan meletus, hingga oleng dan terjatuh,” tutur sumber kepada jurnalis.
Di lokasi kejadian, empat personil PMI yang melakukan pertolongan mendapati kedua korban kesakitan di tepi jalan. Kedua korban adalah bapak dan anaknya masing masing X, 47 tahun, dan Y, 22 tahun, warga Desa Banjeng, Kecamatan Purwosari, Magetan.
Luka yang diderita kedua korban tidak parah. Hanya luka lecet di kaki dan tangan, serta luka di telinga Y hingga berdarah. Dengan kecakapan first aid yang dimiliki personil PMI, kedua korban tertangani dengan memberikan pengobatan sekaligus membalut luka lukanya.
‘Selintas nampaknya ini hal sepele. Karena tidak luka berat. Namun secara psikis kami merasa nyaman sekali dengan kedatangan PMI yang membantu menolong berbagai hal. Bahkan, kami diberi minum air putih agar tenang,” tutur korban.
Dikisahkan korban, dia baru menjemput anaknya, Y, dari Terminal Maospati untuk kembali pulang ke rumah. Namun, ditempat kejadian tiba tiba ban depan motornya tiba tiba meletus. Kendaraan hilang kendali dan terjatuh. Beruntung tidak terdapat kendaraan lain yang saat itu melintas.
Setelah semuanya beres, keempat personil PMI dengan empaty dan tanggung jawab kemanusiaannya, masih mengantarkan kedua korban untuk pulang ke rumahnya. Korban diangkut menggunakan ambulans PMI, sementara sepeda motor dititipkan kepada salah seorang warga sekitar tempat kejadian.
‘Tidak ada ongkos ini atau itu, Mas. Karena hal seperti ini memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami. Semua kami lakukan atas nama kemanusiaan. Kami ikhlas lillahi ta’ ala,” tutur personil PMI berair muka bersih dan lurus itu. (fin)