“Itu jauh lebih realistis, bebas ganjil genap kita tawarkan. Kalau nama Yusri-nya ada 16 orang yang mengajukan, kita lelang Pak sampai paling mahal tertinggi siapa, masuk negara lagi, Pak (dananya),” sambung dia.
Selain itu Firman juga mengusulkan pembuatan e-Faktur, yaitu program untuk mobil yang baru diproduksi langsung mendapatkan pelat nomor.
“Barang kali penawaran ini mendapat dukungan bapak supaya bisa terbit nanti plat nomor kita perbaiki pak data ranmor kita pastikan siapa yang berminat dengan nomor tertentu toh masuk semua ke data kita sejak diterbitkan sampai kepada pencatatan apabila tercatat di ETLE,” jelas Firman.
“Ini menjadi solusi alternatif untuk menambah PNBP negara,” pungkasnya.
Ujian pembuatan SIM disorot Kapolri
Sebelumnya, ujian praktik SIM C yang harus melewati tantangan zig-zag hingga membuat angka delapan sempat mendapat sorotan tajam dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Listyo mengatakan ujian praktik pembuatan SIM C itu menyulitkan dan tak semua orang bisa lulus termasuk anggota kepolisian.
“Khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta ke Kakorlantas, tolong dilakukan perbaikan. Yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak, yang namanya melewati zig-zag itu masih sesuai atau tidak,” kata Listyo beberapa waktu lalu. (tim)