EDITOR.ID, Bogor, – Acara Musyawarah Daerah Pemuda (Musda) KNPI Kota Bogor telah ditetapkan pada tanggal 6 Mei 2021 dalam agenda Rapimda KNPI Kota Bogor Sabtu lalu (24/04/2021).
DPC GMNI Kota Bogor menilai itu merupakan waktu yang amat singkat, sebab hanya berselang kurang dari 2 minggu saja.
“Kita semua menyadari penuh bahwa agenda Musda KNPI Kota Bogor merupakan agenda sakral yang harus diselamatkan dari segala bentuk pragmatisme dan politik praktis. Jangan sampai agenda ini memungkinkan adanya ruang bagi oknum yang tidak bertanggungjwab untuk mendeligitimasi sehingga momentum pertarungan ide dan gagasan untuk KNPI kedepan yang lebih baik dapat tercederai begitu saja,” ujar Ketua GMNI Cabang Bogor Fera Priyatna, baru-baru ini.
Dengan demikian, GMNI Bogor meminta kepada seluruh elemen pemuda untuk bersama-sama merajut komitmen persatuan.
Belakangan ini, sambung Fera, politik devide et impera atau politik pecah belah ala kolonialisme semakin marak hingga menjadi sebuah tren dalam kontestasi perpolitikan bangsa ini.
“Ciri khusus tren politik ini mengkombinasikan antara kekuatan kekuasaan dengan ekonomi, dimana kekuasaan diperoleh dengan memecah belah kelompok besar menjadi kecil,” terangnya.
Adu-domba dan “potong-memotong” adalah karakteristik utamanya. Pemufakatan “di bawah meja” pun menjadi pelumasnya.
“Sebagai pelajaran, ditubuh induk KNPI sendiri sempat terpecah lebih dari 3 kubu. Namun menjelang Kongres semua telah larut dan erat bergandeng tangan,” ungkapnya.
Dengan demikian, lanjut Fera, penting bagi kita semua untuk terus mewaspadai adanya politik devide et impera ini. Tidak boleh ada celah bagi satu atau dua oknum yang memanfaatkan agenda ini demi memuaskan nafsu kepentingan belaka.
“Sikap merajut komitmen persatuan dan menjunjung tinggi asas gotong-royong harus dikedepankan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, GMNI Bogor meminta agar agenda Musda KNPI Kota Bogor diawali dengan deklarasi persatuan yang digaungkan oleh seluruh OKP yang tergabung dan menjadi peserta Musda KNPI Kota Bogor.
GMNI pun menginginkan agar seluruh pemuda mengembalikan marwah agenda Musda.
Musda KNPI tentu saja adalah muara pergolakan pikiran para pemuda. Eksistensi para pemuda sebagai kelas menengah harus dimunculkan dalam kerangka berpikir dialektis mengenai ide dan gagasan besarnya.
“Sebagai kelompok pemuda dengan keistimewaan idealismenya, sudah dapat dipastikan bahwa yang tertuang dalam isi kepalanya merupakan pikiran-pikiran kritis sebagai solusi perbaikan kedepan,” tutur Fera.
Dalam agenda musda KNPI Kota Bogor ini, GMNI Bogor mengajak para pemuda untuk sama-sama mencari akar persoalan para pemuda dalam konteks zaman saat ini serta berbagai alternatif jawaban atas persoalan yang tengah dihadapi para pemuda.
“Jangan sampai kita semua tersesat dalam berpikir, karena kita semua paham bahwa siapa saja yang sesat pikir maka berujung pada sesat tindakan,” ujarnya sebagaimana dilansir Gesuri.
GMNI Bogor juga meminta agar agenda Musda KNPI Kota Bogor menghasilkan produk pemikiran atau policy brief yang nantinya menjadi alternatif rekomendasi untuk pengawalan kebijakan publik, terutama mengenai Peraturan Daerah (Perda) Kota Bogor No. 15 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kepemudaan yang baru-baru ini menjadi angin segar bagi para pemuda.
GMNI pun mengajak semua pihak untuk sama-sama menetapkan pimpinan KNPI Kota Bogor mendatang dengan membedah isi kepalanya terlebih dahulu.
Terlepas dari segala modal yang harus dimiliki seorang pemimpin pemuda, GMNI menilai modal utama yang mesti dimiliki oleh seorang Ketua KNPI kedepan yaitu isi kepalanya. Karena selama kepemimpinannya, komitmen mengakomodir pikiran-pikiran pemuda yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat dan Kepemudaan (OKP) harus dapat diimplementasikan dalam tindakan.
“85 OKP yang tergabung dalam KNPI Kota Bogor tentu memiliki cara berpikir yang beragam dan motivasi yang berbeda. Maka kemampuan seorang pemimpin KNPI mendatang yaitu kekuatan metodologis dalam mengurai, mensistematisir serta mengakomodir seluruh pikiran para pemuda yang bernanung di dalamnya,” jelasnya.
Kemampuan dan kekuatan inilah, sambung Fera, yang harus dibedah untuk memastikan bahwa Ketua KNPI mendatang memiliki isi kepala yang cukup baik. Para pemuda atau publik harus diberi ruang untuk menguji isi kepala para kandidat Ketua KNPI mendatang.
GMNI Bogor juga meminta agar dilakukannya uji publik kepada para kandidat ketua KNPI Kota Bogor dengan dilaksanakannya Debat Kandidat sebelum musyawarah pemilihan ketua KNPI dilaksanakan.
“GMNI juga mengajak semua pihak sama-sama memastikan Ketua KNPI mendatang memiliki komitmen untuk mengakomodir segala kepentingan para pemuda. Ketua KNPI Kota Bogor mendatang harus mampu merangkul dan mengakomodir kepentingan para pemuda serta berani menyuarakan suara atas dasar kepentingan para pemuda yang bernaung di dalamnya,” ujarnya.
KNPI, sambung Fera, adalah rumah besar bagi para kelompok pemuda dari berbagai latar belakang. Kita semua harus memastikan rumah besar itu dapat menampung semua secara egaliter dan kekeluargaan, serta layak dan terasa nyaman bagi semua yang berteduh di dalamnya.
“Oleh karena itu, GMNI Bogor mengajak para pemuda untuk mendorong terbangunnya fakta integritas yang disepakati oleh seluruh kelompok pemuda dan ditandatangani oleh Ketua KNPI terpilih mendatang,” tandas Fera. (Tim)