Madiun, Jatim, EDITOR.ID,- Jasad Balita usia 4 tahun, diketahui bernama Alghaisan Hafiz Fahrezi, warga Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akhirnya ditemukan, Ahad (11/2/2024), setelah sempat hilang sehari semalam.
Sebelumnya seorang Balita di Madiun, Jawa Timur, tercebur sungai dan sempat satu harian penuh dalam pencarian Tim SAR setempat, Sabtu (10/2/2023).
Insiden kemanusiaan itu diduga akibat lemahnya pengawasan orang tua, hingga korban lepas meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan seorang pun anggota keluarganya. Dia tinggal serumah bersama kedua orang tuanya, Suprianto dan Sriyani serta kedua kakaknya, di Desa Jatisari, Kecamatan Geger.
“Iya, ada (anak tenggelam di sungai). Belum ditemukan. Kami masih di lapangan, dan terus koordinasi dengan pihak BPBD (yang melakukan pencarian),” tutur Eko Aris Setiawan, Kepala Desa Jatisari, menjawab konfirmasi jurnalis.
Jasad Korban Akhirnya Ditemukan
Jasad korban ditemukan Tim SAR gabungan, tergeletak di bibir sungai, menembus wilayah Desa Nglandung, Kecamatan Geger, berjarak sekira 500 sampai 1 kolometer dari titik terceburnya.
Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Supriyanto dan Sriyani itu, menemukan korban dalam keadaan tak bernyawa. Posisinya terlentang di bibir sungai, mengenakan celana pendek dan kaos lengan pendek.
“Alhamdulilah, korban yang hilang kemarin, hari ini sudah ditemukan. Ditemukan di perairan, dekat jembatan Desa Nglandung,” kata Boby Saktia Putra Lubis, Kepala BPBD Kabupaten Madiun, menjawab jurnalis.
Jasad korban langsung dievakuasi, dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarganya. Sebelum diterimakan keluarganya, jasad korban dilakukan pemeriksaan oleh Tim Medis Puskesmas dan aparat kepolisian setempat.
“Iya, sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Ditemukan di sungai Desa Nglandung, dekat pohon Kamboja. Langsung dibawa ke rumah duka untuk otopsi,” tutur Pusdalops BPBD Kabupaten Madiun.
Kepala Desa Jatisari, Eko Aris Setiawan, membenarkan penemuan jasad salah seorang warganya. Aris yang selalu berada di lapangan untuk melakukan koordinasi dengan pihak SAR, memperkirakan titik penemian jasad korban berjarak antara 500 sampai 1 kilometer.
“Sudah ketemu barusan. Terbawa arus sungai sampai masuk Desa Nglandung. Jaraknya sekira 500 sampai 1 kilometer lah, kira-kira,” kata Aris.
Aparat kepolisian yang memeriksa jasad korban, tidak menemukan sesuatu yang ganjil dan mencurigakan atas kematian korban.
Tewasnya korban diduga terpeleset laku jatuh ke sungai dan tenggelam, saat dia bermain di sekitar Sungai Tawang yang tak jauh dari rumahnya.