EDITOR.ID – Jember, Dinilai selama 5 tahun tidak ada perhatian terhadap jalan berlubang, ratusan warga, menanam batang pohon pisang di jalanan berlubang yang menghubungkan Kecamatan Kencong-Kecamatan Tanggul kabupaten Jember.
Aksi itu sebagai bentuk protes dan kritikan terhadap Pemkab Jember yang sejak tahun 2015 hingga saat ini tidak ada perhatian terhadap rusaknya jalanan tersebut. Padahal jalan sepanjang kurang lebih 25 Km itu banyak dilalui masyarakat dan juga sangat sering terjadi kecelakaan yang terjadi.
Selain di lokasi tersebut, menurut salah satu tokoh muda warga Kencong, Agus Nur Yasin, masih ada 2 titik lainnya dari jalanan berlubang itu yang juga akan dilakukan aksi yang sama.
“Selain di sini (jalan raya jurusan Kencong Tanggul dan Wringin agung Kecamatan Jombang), juga ada di Jalanan Kecamatan Kencong, dan Mojosari Kecamatan Puger,” kata Nur Yasin di sela aksi warga, Minggu (22/11/2020).
Lanjut Nur Yasin, warga terpaksa melalukan aksi penanaman pohon pisang di jalanan berlubang itu, agar warga berhati-hati. Karena lubang di jalan itu sering menyebabkan kecelakaan.
“Setidaknya batang pohon ini, agar masyarakat lebih awas dan hati-hati. Karena juga sering kecelakaan di jalanan gara-gara lubang ini,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, aksi yang dilakukan dapat menjadi perhatian pemerintah. Sehingga ada solusi mengenai kondisi jalan tersebut.
“Setidaknya agar ada solusi, apakah kemudian akan diperbaiki atau langkah konkret lain. Kami berharap di wilayah barat ini juga diperhatikan, karena kan juga bagian dari Kabupaten Jember,” katanya.
Pantauan di lokasi aksi, tidak semua jalanan berlubang ditanami batang pohon tersebut. Hanya yang terlihat lubang besar saja.
Sementara sisanya diuruk dengan pasir. Minimal memberikan rasa aman jika dilalui kendaraan dan lebih berhati-hati.
Sementara itu, sebagaimana dilansir Detik, menurut salah seorang warga setempat yang lain, Ema, jalan berlubang di wilayahnya itu sudah terjadi sejak bertahun-tahun lalu.
“Bahkan kejadian kecelakaan gara-gara lubang jalan ini sering terjadi. Kami sudah lapor ke perangkat desa setempat. Tapi hanya dibilang masih pengajuan perbaikan. Lah mau sampai kapan,” tukasnya.
Pria yang sehari-hari sebagai buruh tani ini mengatakan, jalanan yang banyak lubangnya itu adalah akses jalan tercepat yang menghubungkan dua kecamatan.
“Kan ini jalanan penghubung dari (Kecamatan) Kencong-Tanggul, kita berharap ada perhatian lah,” pungkasnya. (Tim)