Sejak lari ke Malaysia, Naik diduga menerima dana untuk yayasannya, Yayasan Penelitian Islam (IFR), dari Qatar, Turki, hingga Pakistan.
Zakir Dakwah di Indonesia Serukan Pilih Pemimpin Muslim
Zakir Naik juga pernah keliling berceramah di Indonesia. Dalam kunjungannya ke sejumlah daerah Zakir menyerukan kepada warga Indonesia wajib memilih pemimpin yang Muslim.
Pernyataan itu mencuat ketika Zakir mengutarakan pandangannya soal Surat Al Maidah ayat 51 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, pada 2017 lalu.
Naik mengatakan Muslim hanya boleh meminta perlindungan kepada Allah dan orang-orang yang beriman kepada-Nya.
“Jika ada pilihan pelindung Muslim atau non-Muslim, Alquran mengatakan, pilih yang Muslim. Jika tidak, Allah tidak akan memberi pertolongan,” ujar Naik.
Di tahun 2017, Indonesia tengah bergejolak usai calon sekaligus petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahjo Purnomo (Ahok) menyinggung ayat tersebut dan berujung pada status tersangka penista agama.
Pernah Sentil Minoritas Hindu di Malaysia
Naik juga pernah menyinggung umat Hindu sebagai minoritas di Malaysia memiliki “hak seratus kali lipat” ketimbang Muslim yang juga merupakan minoritas di India.
Selain itu, ia juga pernah menyatakan etnis China di Malaysia hanya “tamu” dan seharusnya dipulangkan ke negara asal, seperti dikutip Malay Mail. Masalah ras dan agama merupakan isu yang sensitif di Malaysia. (tim)