Lebih jauh Tri menjelaskan, pergelaran angklung ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, sekaligus mendukung pelestarian budaya bangsa Indonesia.
Seperti diketahui, angklung merupakan warisan budaya tak benda dari Indonesia yang ditetapkan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada November 2010.
Melalui pergelaran ini, angklung diharapkan tetap lestari di dalam negeri maupun luar negeri, serta dapat memberikan inspirasi bagi bangsa-bangsa lain agar mengenali dan menghargai keunikan budaya Indonesia.
“Keberhasilan pemecahan rekor dunia ini menjadi salah satu kado terindah bagi peringatan HUT ke-78 RI,” ujar Tri dengan suka cita.
Diketahui pemecahan rekor ini merupakan hasil kerja bersama yang melibatkan banyak pihak, di antaranya OASE KIM, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendagri, Kemensetneg, Kemendikbud, Kementerian PAN RB, Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan.
Selain itu, juga dilibatkan Praja IPDN, Taruna dan Taruni Politeknik Transportasi Darat Indonesia Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI-STTD), Mabes Polri dan DWP Polri, Persit, berbagai organisasi perempuan, pelajar SMP, SMA, TP PKK Pusat, TP PKK Daerah, serta berbagai pihak terkait lainnya. (tim)