Pun dengan Wakasat Reskrim Kompol Teguh Setiawan menerangkan foto bersama Ivan diambil sebelum perkara siswa SMA dipaksa menggonggong. “Foto lama, saat saya baru pindah ke Polrestabes Surabaya,” katanya.
Polisi Bantah Ivan Diperlakukan Istimewa di Tahanan
Polrestabes Surabaya akhirnya buka suara merespon tudingan warganet yang menyatakan Ivan Sugianto akan mendapat perlakuan istimewa di penjara karena kedekatannya dengan pejabat kepolisian.
Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty membantah polisi memberikan fasilitas khusus kepada Ivan Sugianto selama mendekam di tahanan Polrestabes Surabaya. Bahkan fasilitas yang diberikan hanya makan dua kali sehari, sama seperti tahanan lainnya.
“Fasilitasnya cuma makan dua kali sehari. Bisa ditanyakan orang yang pernah masuk penjara,” kata Rina Shanty pada Sabtu, 16 November 2024.
Kondisi Ivan selama dalam sel tidak berbeda dengan tahanan lainnya, tanpa fasilitas Istimewa dan tidur tanpa kasur bersama tahanan lain.
“Ivan Sugianto akan tidur di ruang tahanan tanpa kasur dan tidak terpasang AC,” ujarnya.
Ivan Ditahan Gara-Gara Suruh Siswa SMA Menggonggong
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pengusaha hiburan malam Ivan Sugianto ditangkap dan ditahan polisi karena menyuruh seorang siswa SMA untuk sujud dan menggonggong. Ivan juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perundungan anak dibawah umur.
Kasus ini bermula ketika video Ivan membentak EN, siswa SMA Kristen Gloria 2 beredar viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan Ivan marah-marah dan menyuruhnya EN sujud kepada dia. Tak hanya itu Ivan juga menyuruh EN menggonggong layaknya anjing.
Ivan disebut tak terima dengan lelucon “rambut seperti pudel” yang diutarakan oleh EN kepada anaknya yang merupakan siswa SMA Cita Hati Surabaya. Dia lalu mendatangi sekolah EN, lalu menyuruh EN meminta maaf dengan cara sujud dan menggonggong.
Video Ivan dengan sikap angkuh membentak siswa SMA bernama EN kemudian viral di media sosial dan dikecam ribuan netizen. Cara ini, menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), “arogan” serta “merendahkan martabat anak”. Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi oleh SMA Kristen Gloria 2.
Usai Viral Polisi Gerak Cepat Tangkap Ivan di Bandara
Polisi bergerak cepat usai sikap arogan Ivan menjadi sorotan warganet. Polisi menangkap Ivan ketika akan berpergian di bandara Internasional Juanda Surabaya. Ivan sempat menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya melalui pesan video. Saat itu, dia menyatakan akan menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya.