EDITOR.ID, Jakarta – Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD menegaskan gaji pokok Ketua Dewan Pengarah Megawati Soekarnoputri dan anggota yang terdiri dari para tokoh nasional, sangat kecil jika dibandingkan dengan gaji pimpinan lembaga negara lain.
Menurut dia, gaji pokoknya Megawati dan kawan-kawan di BPIP hanya Rp 5 juta. Selebihnya adalah tunjangan jabatan, transportasi, komunikasi, asuransi kesehatan, dan asuransi jiwa.
“Mengapa yang kecil ini diributkan, padahal yang gajinya lebih besar tidak diributkan. Kami hanya Rp 5 juta. Ini kecil jika dibandingkan dengan pimpinan lembaga negara lain,” papar Mahfud MD dalam konferensi pers di Kantor BPIP, Jalan Veteran III, Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Namun Mahfud mensinyalir ada pihak-pihak yang sengaja menghembuskan isu bahwa gaji Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP terlalu besar, mencapai angka Rp 112.548.000. Isu ini sengaja dikelola dan terus dimainkan agar dipublikasi media massa.
Padahal, kata Mahfud, angka Rp 122,5 juta bukanlah gaji, tetapi hak keuangan, yang di dalamnya ada komponen gaji.
Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) ini menduga ada agenda politik tertentu untuk menaikkan isu ini dan membesar-besarkan polemik gaji BPIP. Semua itu diduga terkait dengan politik.
Menurut Mahfud, dengan membesarkan polemik BPIP ini, yang dihantam adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Saya berpikir ini kan orang, ini politik, yang dihantamkan kan Bu Megawati kira-kira, karena saya anggota lalu disebut-sebut, kalau saya lihat di Youtube di mana-mana, Bu Mega yang banyak dihantam,” ujar Mahfud.
Megawati, kata Mahfud, senyum-senyum saja dengan polemik gaji BPIP yang berkembang. Bahkan, kata dia, Megawati membiarkan polemik tersebut dan tidak mau terpengaruh.
“Kalau urusan politik Bu Mega senyum-senyum saja, kemarin enggak merasa, biarin saja. Ini kan politik sudah biasa,tetapi kalau saya enggak, saya harus jelaskan,” tandas dia. (tim)