Israel Tangkap Imam Besar Masjid Al-Aqsa Usai Gelar Salat untuk Haniyeh

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) mengutuk penangkapan Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri oleh polisi Israel. Syekh Ikrima ditangkap usai memimpin salat gaib untuk tokoh Palestina sekaligus pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh .

Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri

Jakarta, EDITOR.ID,- Pasukan pendudukan Israel menangkap Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri di rumahnya. Penangkapan dilakukan usai Syekh Ekrima Sabri menggelar salat untuk mendoakan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan di Teheran, Qatar.

Khatib Masjid al-Aqsa itu juga ditangkap karena pernyataannya memuji pemimpin biro politik Hamas yang syahid, Ismail Haniyeh.

Pasukan penjajah Israel menangkap Syeikh Ekrima Sabri di lingkungan Sawaneh, kota al-Tur, sebelah timur al-Quds yang terjajah.

Dilaporkan Almayadeen, Syeikh Sabri ditangkap karena ia memberikan penghormatan kepada pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, beberapa hari setelah ia dibunuh oleh pasukan penjajah Israel.

Pada hari Jumat, para pejabat Israel memulai kampanye penghasutan yang luas terhadap Syeikh Sabri. Kampanye ini dilakukan setelah ia menyampaikan khutbah terkait syahidnya Haniyeh.

Dalam salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Syekh Sabri memimpin salat untuk mendoakan Haniyeh.

“Warga Yerusalem dan sekitarnya dari mimbar Masjid Al-Aqsa yang diberkati berduka cita untuk martir Ismail Haniyeh,” katanya dalam khotbah.

Syekh Sabri juga memuji Haniyeh, berbicara tentang keutamaan para syuhada dan orang beriman. Khotbah tersebut disambut seruan takbir dari para jamaah.

Selanjutnya, shalat ghaib dilakukan untuk Haniyeh, para sahabatnya, dan semua syuhada. Dalam khutbah Jumatnya, Syeikh Sabri menyatakan, “Masyarakat al-Quds dan sekitarnya, dari mimbar Masjid al-Aqsa yang diberkahi, menganggap Ismail Haniyeh sebagai syahid di hadapan Allah. padanya dan berilah dia tempat yang tertinggi di surga.”

Shalat ghaib selepas Jumatan dilakukan bertepatan dengan prosesi yang diadakan di Masjid Mohammed Bin Abdul Wahab di Doha, Qatar, tempat Haniyeh dimakamkan di Lusail, dihadiri oleh banyak pejabat dan rakyat.

Selama prosesi pemakaman, Khalil al-Hayya, wakil ketua Hamas, menyampaikan pidato yang menekankan bahwa kesyahidan Haniyeh akan memperkuat persatuan Dunia Islam dan Perlawanan dalam perjuangan pembebasan Palestina.

Setelah khotbah, polisi Israel mengatakan sedang menginvestigasi apakah pernyataan itu merupakan “hasutan” dan akan bertindak sesuai dengan itu.

“Menyusul teriakan salah satu khatib saat salat Jumat di al-Haram al-Sharif hari ini, polisi mulai memeriksa apakah ada kaitannya dengan penghasutan melalui koordinasi dengan otoritas terkait dan akan mengambil tindakan berdasarkan temuan tersebut. ” kata pendudukan Israel.

Setelah ditahan selama beberapa jam, polisi Israel akhirnya membebaskan Sabri. Polisi Israel juga memerintahkan agar Sabri dideportasi dari Masjid Al-Aqsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: