EDITOR.ID, Indramayu – IRJEN.Pol.Ahmad Dofiri, menjadi perbincangan hangat publik terutama masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir utara (pantura) Jawa Barat. Namanya kian dikenal karena tiba-tiba masuk dalam bursa rotasi perwira tinggi (pati) yang dilakukan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis baru lalu. Ahmad Dofiri, diberi tugas baru sebagai kapolda Jawa Barat (Jabar) menggantikan seniornya, Irjen Pol Rudy Sufahriadi. Salah satu polda di Indonesia yang masuk dalam kelas bergengsi, setelah Polda Metro Jaya.
Perkiraan Ahmad Dofiri bakal memiliki karier moncer di kepolisian sejatinya terlihat sejak awal. Jederal bintang dua kelahiran Indramayu, Jawa Barat, 4 Juni 1967, ini sejak menjadi taruna di Akademi Kepolisian (Akpol) telah menunjukkan prestasi yang tidak biasa. Ia lulus Akpol tahun 1989 dengan predikat terbaik dan berhak menyandang bintang Adhi Makayasa. Jenjang pendidikan karier lain mulai PTIK, Sespim Pol sampai Lemhanas, pria lulusan SMA Negeri 1 Sindang, Kabupaten Indramayu ini selalu ranking atas.
Sejak awal berdinas hingga tahun-tahun berikutnya “Wong Dermayu” satu ini terus memperlihatkan torehan prestasi yang cemerlang. Berbagai jabatan di Korps Bhayangkara telah ia emban. Sebelum jadi Kapolda Jabar, ia pernah menjadi Kapolda Yogyakarta pada tahun 2016, kemudian jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah menjadi Asisten Logistik Kapolri.
Dikutip dari laman ‘ntmcpolri’, kariernya di Korps Bhayangkara itu terbilang mentereng. Semasa menjadi perwira menengah, Ahmad Dofiri pernah menduduki sejumlah jabatan strategis. Dia sempat ditugaskan menjadi Kapolres Bandung dan Kapolrestabes Yogyakarta. Kariernya terus melesat saat Ahmad Dofiri dipercaya sebagai Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selang beberapa tahun, Ahmad Dofiri dirotasi menjadi Kapolda Banten. Ahmad Dofiri saat itu menggantikan Boy Rafli Amar yang digeser menjadi Kadiv Humas Polri.
Masa jabatannya sebagai Kapolda Banten tak berlangsung lama. Ahmad Dofiri selanjutnya dirotasi menjadi Karosunluhkum Divkum Polri. Posisi Kapolda Banten yang ditinggalkan Ahmad Dofiri diisi oleh Listyo Sigit Prabowo. Kini Listyo menjabat sebagai Kabareskrim Polri. Rotasi kembali terjadi di tubuh Polri pada tahun 2016. Ahmad Dofiri kembali digeser. Kali ini dia menjabat sebagai Kapolda DIY.
Selama menjabat sebagai Kapolda DIY, Ahmad Dofiri menangani sejumlah kasus menonojol. Salah satunya yaitu kasus penyebaran hoax yang mencatut nama Gubernur Daerah DIY, Sri Sultan HB X. Pada 2018, Ahmad Dofiri juga menangani kasus penyerangan Gereja Katolik Santa Lidwina Bedog, Kecamatan Gamping, Sleman. Dofiri mengatakan pelaku penyerangan itu terkait jaringan teroris. Di tahun yang sama, Ahmad Dofiri juga mendapat kenaikan pangkat menjadi Irjen atau jenderal bintang dua. Saat itu Polda DIY ditingkatkan statusnya menjadi tipe A.