Irjen Chryshnanda Ajak Asri Diskusikan Sosok Polisi Bersih Jenderal Hoegeng

Kenapa Chryshnanda Perjuangkan Jenderal Hoegoeng Jadi Pahlawan Nasional

Ketua Dewan Redaksi EDITOR.ID, Asri Hadi mendapat tamu istimewa seorang jenderal polisi. Beliau adalah Kepala Sespim Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Prof Dr Chryshnanda Dwilaksana, MSi. Foto Ist

“Mengapa Pak Hoegeng begitu kuat dengan komitmennya? Mungkin ini pertanyaan mendasar bagi banyak orang. Pak Hoegeng bukan superman, beliau manusia biasa seperti kita, namun ajaran dari keluarga, pendidikannya, kesadarannya sebagai polisi, dukungan dari istri dan putra putrinya, ini mungkin sebagai pilar kekuatannya,” katanya.

“Pitutur Pak Hoegeng akan direspons atau bertutur melalui karya-karya seniman dan budayawan dalam bentuk: sastra, rupa, nada, suara, gerak atau gabungan dari semua itu. Dari kacamata saya, setidaknya ada 10 poin penting yang bisa menjadi acuan bagi para seniman dan budayawan bertutur tentang pitutur Pak Hoegeng,” lanjutnya.

Menurut Chryshnanda, Hoegeng Iman Santosa adalah polisi yang seniman dan seniman yang polisi. “Beliau dikenal sebagai polisi yang jujur tegas bersahaja dan humanis. Itu semua landasan seni dan budaya yang dicintainya dan Pak Hoegeng jadikan bagian dari kehidupannya sebagai polisi. Melukis, main musik, bernyanyi, aktif sebagai penyiar radio menjadi hobi yang ditekuninya,” kata jenderal bintang dua polisi ini.

Lebih lanjut Chryshnanda mengatakan hakekat polisi dalam pemolisiannya adalah berupaya untuk memanusiakan atau nguwongke yang bermakna terwujud dan terpelihara keteraturan sosial bagi meningkatnya kualitas hidup masyarakat.

“Penyelenggaraan tugas polisi yang mampu memberikan jaminan keamanan dan rasa aman akan mewujudkan dan memelihara keteraturan sosial yang menjadi ikon peradaban,” katanya.

Jendral Hoegeng, lanjut Irjen Chryshnanda, berkesenian bukan ikut ikutan, melainkan adanya kesadaran bahwa tugas polisi itu memanusiakan atau nguwongke tadi sehingga seni budaya menjadi landasannya.

“Ada pepatah mengatakan jangan harap memiliki polisi yang sehat kalau masyarakatnya sakit. Namun perdebatan ini sama dengan memperdebatkan mana duluan antara ayam dengan telur. Pak Hoegeng menyadari itu kalau polisilah yang semestinya menjadi pelopor kesehatan bagi masyarakatnya,” katanya.

Apa yang ingin ditunjukkan di sini adalah “janganlah menyapu memakai sapu yang kotor” karena itu sama saja akan menularkan kekotoran. Seni budaya bagi Pak Hoegeng Iman Santosa menjadi kekuatan luar biasa untuk menjadi polisi yang pantas dan benar, layak dan menyelamatkan. Pak Hoegeng menjaga idealismenya seperti namanya dengan Iman yang Santosa mampu dilakoni hingga akhir hayatnya.

Pitutur dan apa yang dirintis Pak Hoegeng terus menginspirasi banyak kalangan dan diakui sebagai oase dalam padang kerinduan anti korupsi. Pak Hoegeng layak diteladani bagi generasi muda yang cinta bangga akan bangsanya sebagai patriot melalui para seniman dan budayawan pitutur Pak Hoegeng akan terus bertutur yang tak lekang oleh labirin ruang dan waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: