EDITOR.ID, Nganjuk, – Sebagai organisasi yang mempunyai misi menyelenggarakan pembangunan karakter dan bangsa, Institut Sarinah bekerja sama dengan Penerbit Padmedia melakukan pendidikan literasi untuk siswa SMP.
Kegiatan yang diadakan secara daring tersebut diselenggarakan pada Hari Sabtu (10/4/2021) dengan peserta siswa SMP Pawyatan Daha 1 Kota Kediri, dan para pelajar lainnya dari Bangka, Belitung, Sumatra Selatan dan juga Surabaya.
Kegiatan itu yang diikuti oleh 87 peserta dan dibuka oleh Kepala sekolah SMP Pawyatan Daha 1 Kediri, Ratna Sari Dewi Nawasari SPD, MPd yang menyatakan kegembiraannya karena dilibatkan ke dalam kegiatan yang langka dan penting ini.
“Kegiatan ini sangat relevan mengingat tingkat literasi bangsa ini sangat rendah dan diperburuk oleh dominannya penggunaan sosial media dalam keseharian kita yaitu gaya hidup serba instan termasuk dalam cara berpikir,” urai Ratna dalam sambutannya.
Wina Bojonegoro, CEO Penerbit Padmedia dan Wiwin SA novelis dari Kediri kemudian memberikan penjelasan singkat tentang Sastra dan peran penting menulis sastra bagi para pelajar.
“Dengan menulis, kita berlatih berpikir logis, sistematis dan menuangkannya dengan keindahan. Ini bagi robot secanggih apapun tidak bisa melakukannya,” kata Wina.
“Kita harus mempunyai kemampuan mendengar yang besar, berlatih terus untuk mengasah kepekaan. Semua orang punya bakat menulis cerita sastra kok, tinggal kemauan kita saja,” sambung Wiwin menyemangati peserta.
Suasana semakin hangat ketika 2 Cerpenis yaitu Endang S Uban dan Tedy Heriyadi membacakan cerpen “Nefertiti, Perempuan Bersayap Buku” karya Lala Khansa yang diambil dari Buku Antologi Cerpen “Anomali” dengan gaya dramatik.
Suasana semakin seru saat sesi tanya jawab dengan penulis Anomali lainnya yaitu Lala Khansa dan Eva Sundari.
“Menulis sastra itu pintu menuju semua ilmu, menghadirkan kegembiraan dan berujung pada perenungan,” kata Lala Khansa.
“Menulis cerita bisa meningkatkan kecerdasan, IQ, EQ dan SQ kita lho dan memperpanjang akal dan nalar, sehingga kita anti kekerasan,” sambung Eva Sundari berpromosi.
Moderator Jani P. Jasfin, yang juga seorang dosen FH Unair menambah semangat peserta saat membacakan para pemenang lomba membuat ulasan cerpen, pertanyaan terbaik tertulis dan spontan dari peserta. Ada 3 buku Anomali, voucher pulsa, buku ensiklopedia, serta tas lipat bergambar Anomali yang disebar ke 20-an peserta webinar pagi itu.
Respon menggembirakan diberikan oleh banyak peserta.
“Acara sangat menginspirasi, dan mohon WAG peserta jangan dibubarkan tetapi terus dibina oleh para bunda,” tulis Keyyi di chat room.
Direktur Institut Sarinah Eva K Sundari dalam sambutan penutupnya menyatakan rasa terima kasihnya kepada sponsor tunggal acara tersebut yaitu Pelindo III yang mendukung acara bedah cerpen sekaligus pendidikan dan kampanye literasi sastra terebut. (Tim)