Solo, Jawa Tengah, EDITOR.ID,- Kabar duka datang dari dunia hiburan, khususnya campursari. Penyanyi dan pencipta lagu-lagu campursari kondang, Muhammad Shodiqin alias Cak Diqin meninggal dunia di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jumat (10/11/2023) pagi ini.
Penyanyi yang tinggal di Ngangkruk, Kecamatan Banyudono ini meninggal dunia pukul 07.00 WIB.
Kabar duka dengan cepat menyebar di grup WA. Kabar duka itu juga dibenarkan oleh H Ahmad Yani, mubaligh kondang yang juga pengasuh Ponpes Tanah Jawi. Dia mengaku mendapat kabar duka itu dari istri almarhum, Nyimut.
“Iya, baru saja Mbak Nyimut menelepon saya mengenai meninggalnya Cak Diqin,” kata Haji Yani sebagaimana dilansir dari Suara Merdeka Solo.com
Haji Yani tidak mengetahui persis penyakit yang diderita almarhum Cak Diqin. Menurut dia, Cak Diqin sudah beberapa bulan sakit dan kondisi kesehatannya kurang baik. Cak Diqin kemudian dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali. Bahkan beberapa waktu terakhir ini rutin menjalani cuci darah.
Disinggung rencana pemakaman, H Amad Yani menjelaskan, semula ada rencana almarhum untuk dimakamkan di tanah kelahiran di Banyuwangi.
Namun, pihak keluarga di Banyuwangi kemudian mengikhlaskan jika almarhum dimakamkan di kawasan ponpes Tanah Jawi, Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono.
Ditanya terakhir bertemu almarhum, H Ahmad Yani mengaku beberapa hari lalu ditelepon Cak Diqin. “Beliau telepon saya terkait rencana untuk memberangkatkan umroh istrinya.”
Senada, Kepala Kamar Jenazah Rumah Sakit Pandan Arang (RSPA) Boyolali, Suratno mengungkapkan, dia mendapatkan kabar duka tersebut dari bagian Intensive care unit (ICU) sekitar pukul 07.45 WIB.
Saat ini jenazah Cak Diqin masih di kamar mayat RSUD Pandan Arang untuk disucikan. “Pihak keluarga menghendaki pemulasaran jenazah dilakukan disini.”
Cak Diqin dikenal sebagai musisi dari Banyuwangi Jawa Timur yang melalang buana di Solo Jawa Tengah dan melestarikan musik Jawa Campur sari.
Pada tahun 1993, pria kelahiran 15 April 1964 ini memperoleh tugas belajar ke ISI Surakarta, ia mengawali kariernya dengan pengorbanan gelar PNS dan memilih keputusan untuk menjadi seniman.
Cak Diqin menggeluti beberapa seni daerah, antara lain; seperti teater, ludruk, ketoprak, wayang orang, keroncong. Cak Diqin juga pernah memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dengan bernyanyi nonstop selama 33 jam.
Sejumlah lagunya yang hits antara lain Bojo Loro, Cinta Tak Terpisahkan, Sido Rondo, Susu Boyolali, dan lainnya. (tim)