Jakarta, EDITOR.ID,- Indonesia akhirnya meraih medali pertamanya di even dunia, Olimpiade Paris 2024. Gregoria Mariska Tunjung menjadi pahlawan kesuksesan ini. Ia mampu mempersembahkan medali untuk Indonesia di cabang bulutangkis wanita.
Merah Putih kini berada di urutan 61, bersama sembilan negara lain yaitu Austria, Mesir, Grenada, Lituania, Malaysia, Portugal, Tanjung Verde dan Slovakia yang juga baru meraih satu perunggu.
Bulu tangkis Indonesia akhirnya melanjutkan tradisi medali di ajang Olimpiade berkat keberhasilan Gregoria Mariska Tunjung menyabet medali perunggu di nomor bulutangkis tunggal putri. Gregoria dinyatakan meraih medali perunggu usai calon lawannya, semifinalis Carolina Marin mengundurkan diri dari laga karena cedera, Minggu.
Pada pertandingan semifinal, Gregoria takluk 21-11, 13-21, 16-21 dari atlet Korea Selatan An Seo-young. Sedangkan pada semifinal antara Marin melawan He Bingjiao, Marin mengalami cedera lutut kanan. Saat itu, Marin sedang memimpin 21-14, 10-6.
Marin tidak dapat meneruskan permainan, sehingga Gregoria berhak mendapatkan medali perunggu.
Sebagaimana dilansir dari Antara, Gregoria pantas dikalungi medali Olimpiade jika Anda melihat bagaimana heroiknya Gregoria menjalani pertandingan semifinal tunggal putri bulutangkis Olimpiade Paris 2024 melawan An Se-young dari Korea Selatan. Ia harus berjibaku jatuh bangun. Bahkan Gregoria sempat mengendalikan permainan dan membuat An Se-Yong kerepotan.
Setelah menyerah 21-11, 13-21, dan 16-21 kepada juara dunia yang juga nomor satu dunia itu dalam pertandingan heroik di Adidas Arena, Paris, Minggu siang tadi, Gregoria seharusnya memperebutkan medali perunggu melawan He Bingjiao atau Carolina Marin.
Tapi pertandingan semifinal lain antara He dan Marin, berakhir tragis karena Marin mundur dari pertandingan itu akibat cedera ketika dia sudah memenangkan gim pertama dengan 21-14 dan memimpin gim kedua dengan 10-8.
Marin berteriak kesakitan untuk kemudian tertelungkup di lapangan ketika berusaha mengembalikan bola saat kedudukan 10-6.
Pebulu tangkis Spanyol itu sempat melanjutkan pertandingan sampai dua servis yang dilakukan He, yang tak bisa dia menangkan karena salah satu kakinya terlalu sakit untuk dipaksa melanjutkan permainan.
Juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dari Spanyol berperingkat empat dunia itu akhirnya menghentikan pertarungan melawan He sehingga pebulu tangkis China berperingkat enam dunia itu maju ke final menghadapi Se-young.
Angkat Topi Buat Perjuangan Gregoria
Itu adalah medali pertama Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024. Kita patut bersimpati kepada Carolina Marin, tapi kita juga harus angkat topi tinggi-tinggi kepada Jorji.