“Itu kan tak pantas dan tak beretika. Mereka kan aparat yang harusnya mengayomi masyarakat, bukan membebani masyarakat dengan seolah-olah meminta THR memakai kekuatan surat resmi lembaga pemerintahan yang selama ini bertugas memberantas narkoba,” singkat Mamat lewat telepon, Rabu sore.
Tak hanya didemo dan dicibir masyarakat, akibat kejadian itu Iwan dan seluruh pegawai BNN diperiksa oleh pihak BNN Provinsi Jawa Barat.
“Kepala BNN dari pagi di Bandung, yang kami tahu masih menjalani pemeriksaan di BNN Provinsi Jawa Barat,” ujar Ridwan Juniarsa, Rabu (12/4/2023).
Sebagaimana diketahui baru-baru ini beredar viral ke publik surat permintaan jatah THR (Tunjangan Hari Raya) dari BNN Tasikmalaya ke PO (Perusahaan Orobus) Budiman.
Surat itu diduga resmi dikeluarkan BNN, karena menggunakan kop surat BNN dan ditandatangani sendiri oleh Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim. Secara jelas BNN meminta bantuan kepada perusahaan bisnis transportasi tersebut.
“Kami segenap keluarga besar Badan Narkotika Nasional Kota Tasikmalaya mohon partisipasi dan apresiasi bapak/ibu/saudara untuk membantu berupa THR maupun paket lebaran untuk 28 anggota di lingkungan BNN Kota Tasikmalaya,” bunyi kutipan bagian akhir dalam surat.
Permintaan THR oleh pejabat ini langsung menuai sorotan negatif masyarakat.
Harta Kekayaan Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan mencapai Rp 2,8 Miliar Lebih
Ternyata Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan termasuk pejabat yang tajir juga. Iwan tercatat memiliki harta kekayaan total Rp 2.872.000.000 dan hutang Rp 98.000.000.
Angka ini dikutip dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di situs resmi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Harta itu dia laporkan pada 25 Februari 2022/Periodik-2021 kala masih bertugas di BNN (Badan Narkotika Nasional) Provinsi Riau.
Dari total harta kekayaan itu, sekitar Rp 2.800.000.000 merupakan harta berbentuk tanah dan bangunan, lalu harta bergerak lainnya senilai Rp 7.000.000, lalu kas dan setara kas senilai Rp 66.000.000.
Intip Garasi Iwan Viral karena Minta THR ke PO Budiman.
Sementara untuk harta berupa alat transportasi dan mesin, nilainya adalah Rp 97.000.000. Iwan memiliki satu unit mobil Toyota Etios lansiran 2014, hasil sendiri, yang punya harga Rp 85.000.000. Kemudian juga ada satu unit motor matic Honda H1BO2N411O tahun 2020, hasil sendiri, dengan taksiran harga Rp 12.000.000. (tim)