EDITOR.ID, Jakarta,- Tokoh perempuan muda Tsamara Amany resmi mengundurkan diri sebagai kader dan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tsamara selama ini adalah salah satu ikon PSI yang mampu menarik jutaan suara buat partai ini.
Bahkan pada Pemilu 2019 Tsamara Amany meraih suara terbanyak saat menjadi caleg PSI. Sayang partainya tak memenuhi aturan elektoral thresshold sehingga ia gagal melenggang ke senayan.
Tsamara mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun twitternya @TsamaraDKI yang dikutip pada Senin, 18 April 2022.
“Setelah megabdi 5 tahun sebagai Ketua DPP @psi_id, hari ini tanggal 18 April 2022, saya mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI. Tidak ada kata yang cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya pada PSI. Selamanya, PSI akan selalu menjadi cinta pertama saya dalam politik,” sebutnya dalam akun instagramnya.
Dia mengatakan, setelah lima tahun menjadi kader PSI dan menjabat sebagai Ketua DPP, keputusannya untuk mundur berdasarkan pertimbangan pribadi.
?Lima tahun sebagai Ketua DPP, per hari ini, 18 April 2022 saya memutuskan mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI,? kata Tsamara.
Dia mengaku ingin melakukan perjalanan baru di luar jalur partai politik. Terutama dalam memperjuangkan isu-isu perempuan.
Dalam akun instagramnya, Tsamara juga mencuit : Di @tsamadengan, aku akan tetap aktif bicara isu perempuan & isu sosial-politik.
“Mundur dari PSI dan mencoba hal baru adalah sebuah privilege. Bersyukur dan beruntung punya teman-teman di PSI yang mendukung langkah baru, dan memiliki keluarga yang selalu suportif. Ini adalah privilege. Aku nggak mau denial terhadap privilege aku, cuitnya.
Menurut Tsamara, keputusannya untuk mundur bukan untuk mengecilkan peran partai politik. Hanya saja, dia mengaku saat ini membutuhkan jalur di luar partai.
?Saya tetap percaya sebagaimana saat dulu saya bergabung psi, politik dan partai adalah salah satu jalan paling masuk akal membawa perubahan dalam skala besar,? kata dia.
Hanya saja, saya membutuhkan eksplorasi di luar ranah parpol, setidaknya, untuk saat ini,? lanjut Tsamara.
Menjelang Pemilu 2019, Tsamara semakin vokal di kancah politik Indonesia berkat perannya sebagai salah satu juru bicara pasangan Joko Widodo dan Ma?ruf Amin di Pilpres 2019.
Tsamara belakangan lebih banyak menghabiskan waktunya di Amerika Serikat sejak berkuliah di New York University. Dia menjalani studi master melalui beasiswa Fulbright di bidang Public Policy & Media Studies. (tim)