Wanita Eks Caleg DPRD Partai Gerindra ini Tampil Percaya Diri Diwawancarai Sebuah Stasiun Televisi. Membuat Kesaksian Melihat Bahwa Mahasiswa Papua Membuang Bendera ke Got. Padahal Dia Sendiri Tak Melihat. Apa Motifnya membuat cerita bohong?
EDITOR.ID, Surabaya,- Ditengah hingar bingar aksi pengepungan asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya oleh sejumlah Ormas, tertangkap kamera berada ditengah-tengah massa, seorang wanita yang diketahui mantan Caleg DPRD Partai Gerindra.
Perempuan tersebut bernama Tri Susanti atau disapa Mbak Susi ini juga pernah menjadi saksi di Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai saksi pihak Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi dalam sengketa Pilpres 2019. Apakah ini suatu kebetulan atau…??
Kabarnya Mbak Susi menjadi Korlap aksi penyerangan Asrama Mahasiswa Papua dan akhirnya menyatakan minta maaf.
Susi merupakan calon legislatif DPRD Surabaya Dapil 3 nomor 8 dari Partai Gerindra. Selain itu, nama Susi juga sempat dikenal masyarakat saat menjadi saksi Prabowo dalam kasus sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Sekretaris DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad mengakui Susi adalah Caleg DPRD Gerindra meski menambahkan apa yang dilakukan Susi merupakan tindakan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan Gerindra.
“Kalau ada misalnya siapapun, Bu Susi misalnya, dia bertindak di belakang seperti itu kan, itu tidak ada sangkut pautnya dengan Gerindra. Mungkin itu secara pribadi,†katanya.
Sebelumnya, Susi sempat meminta maaf kepada masyarakat Papua.
Namun Susi menegaskan tindakannya dengan Ormas Surabaya mendatangi AMP untuk menegakkan hukum terkait isu pembuangan dan pengrusakan bendera merah putih.
“Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu. Kami ini hanya ingin menegakkan bendera merah putih di sebuah asrama yang selama ini mereka menolak untuk memasang. Jadi ini bukan agenda yang pertama kali,†kata Susi enteng.
Hingga kini belum diketahui motif Mbak Susi sesungguhnya selain pernyataan retorika nya bahwa ia datang ke Asrama dalam rangka menegakkan merah putih.
Polisi masih menyelidiki semua rangkaian peristiwa ini dari satu peristiwa ke peristiwa dan dari satu pelaku ke pelaku lainnya.
Dalam aksi pengepungan asrama mahasiswa Papua, ormas FPI juga ikut terlibat melakukan pengepungan. (tim)