EDITOR.ID, Madiun, – Sedikitnya 300 rumah penduduk Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Madiun, Jawa Timur, terendam banjir, Selasa malam (29/12). Terjadinya bencana itu setelah di wilayah tersebut terjadi hujan lebat selama tak kurang dari dua jam, yang berlangsung sejak pukul 17.00.
Datangnya air bah, selain karena hujan juga tumpahan dari Gunung Pandan yang mengitari wilayah desa tersebut. Ketinggian air yang masuk ruangan perumahan warga mencapai 30 senti meter, yang lebih rendah ketimbang di jalan desa yang tidak mencapai nyaris 1 meter.
“Data lengkapnya masih kami susun. Tapi terpantau memang ratusan rumah warga kemasukan air,” terang Winarto, personil TAGANA, yang ikut operasi penanganan banjir kepada jurnalis.
Warga desa setempat yang menjadi korban ‘amukan’ air bah, malam itu juga bergegas menyelamatkan bermacam perabotan rumah tangganya. Penyelamatan barang barang itu dibantu tim penanggulangan bencana, selain TAGANA, juga BPBD, PMI, dan unsur SAR lainnya.
Meski umumnya perabotan itu terselamatkan, namun terdapat barang elektronik milik warga yang terjarah air, hingga diperkirakan tidak bisa difungsikan lagi.
Mengantisipasi memburuknya situasi, Tim SAR menyertakan perahu karet serta sejumlah perlengkapan lainnya.
Sejauh ini belum ada perintah dari pihak pemerintah setempat untuk mengungsi, bagi warga yang menjadi korban banjir.
Namun demikian, para petugas penanggulangan bencana stand by di lokasi banjir, guna memudahkan gerakan jika kondisinya mengkhawatirkan.
Tidak ada laporan mengenai adanya korban jiwa, atau terluka dalam peristiwa itu. Juga tidak terpantau adanya kerusakan fasilitas umum, baik jaringan listrik maupun telepon.
Meski demikian, petugas menghimbau warga setempat, khususnya, agar tetap menjaga kewaspadaannya dalam musim penghujan ini. (fin)