“Rekaman CCTV kemudian memperlihatkan setelah selesai (terapi pengobatan) korban memasuki kamar mandi umum pada malam itu dan tidak kunjung keluar,” ungkap Iptu Dwi Purwanto.
Setelah melihat rekaman CCTV itu, keluarga dan petugas kemudian melakukan pengecekan di kamar mandi umum Padepokan Nuswantoro. Polisi bersama keluarga menemukan kamar mandi terkunci dari dalam.
“Didapati pintu kamar mandi tertutup dan terkunci dari dalam, selanjutnya diintip dari ventilasi pintu kamar mandi didapati ada jenazah yang tergeletak di kamar mandi,” ujar dia.
Mengetahui kejadian tersebut, petugas kemudian mendobrak pintu kamar mandi secara paksa. Benar saja, mereka menemukan SWI tanpa busana tergeletak sudah tidak bernyawa.
Keluarga Korban Tak Menuntut
Petugas Polsek Lobar beserta Tim Inafis Polres Blitar kemudian melakukan penanganan. Sementara petugas kesehatan Puskesmas kademangan melakukan pemeriksaan medis.
Pemeriksaan oleh Tim Inafis dan petugas kesehatan Puskesmas Kademangan tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Tidak ada bekas luka ataupun benda tumpul, bagian tubuh yang lainnya dalam keadaan utuh, tidak ditemukan luka maupun tanda-tanda kekerasan lainnya. Jenazah korban telah kaku yang belum ada tanda-tanda pembusukan mayat, diduga korban meninggal karena sakit darah tinggi, kolesterol, sesak nafas,” ujarnya.
Keluarga SWI, yang menyebutkan bahwa dia memiliki riwayat penyakit kronis, meminta untuk tidak dilakukan autopsi jenazah. Keluarga menerima kematian ini sebagai musibah. Mereka juga membuat surat pernyataan tidak akan menuntut pidana maupun perdata kepada pihak mana pun. Jenazah SWI kemudian dibawa ke Surabaya untuk pemakaman.
Siapakah Sosok Gus Samsudin, Dukun Penyembuhan Ghaib
Nama Gus Samsudin dan Padepokan Nur Dzat Sejati sebenarnya sudah mulai banyak dikenal warga Blitar sejak beberapa tahun terakhir. Baliho besar berukuran sekitar 3 x 4 meter berdiri di sejumlah titik lokasi di Kabupaten Blitar, memajang foto Gus Samsudin dengan janggut panjang dengan busana jubah serta kain dililitkan dikepala.
Baliho antara lain dipasang di sisi jalan nasional yang menghubungkan Kota Blitar dan Kota Kanigoro di Desa Tlogo misalnya memuat tulisan berbunyi “Majelis Dzikir Solawat Sirri Alladuni”, “Padepokan Nur Dzat Sejati…” dan lain sebagainya.
Selain dikenal sebagai seorang penyembuh yang memiliki kemampuan supranatural atau disebut dukun, Gus Samsudin juga banyak menggunakan rapalan doa dalam bahasa Arab berisi kalimat-kalimat doa Islami.
Dukun muda itu juga rajin mengunggah kegiatan penyembuhannya di kanal YouTube miliknya, yaitu “Gus Samsudin Jaddab” dengan 315.000 subscriber dan “Padepokan Nur Dzat Sejati” dengan 1,61 juta subscriber.