EDITOR.ID – Jakarta, Viral adanya foto dan video mengenai buku-buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk siswa Sekolah Dasar (SD) karena didalamnya menyebut sosok dengan nama Pak Ganjar. Dalam buku-buku tersebut, menurut warga net bisa memberikan kesan yang buruk pada pemilik nama Pak Ganjar.
Nama Pak Ganjar muncul dalam bagian soal-soal yang ada di buku dari sebuah penerbit, yang ditujukan untuk siswa kelas 3 dan 4 SD.
Persoalan yang termuat pada buku ini lantas viral dan menjadi sorotan warga net, karena menyorot penggambaran sosok Pak Ganjar yang disebutkan sebagai orang yang tidak pernah beribadah dan tak pernah bersyukur.
Apalagi penyebutan yang bisa memberi kesan buruk pada nama Pak Ganjar itu bukan hanya ada pada satu buku, tapi ditemukan pada buku untuk kelas 3 dan kelas 4.
Pada salah satu buku sebagaimana diungkap oleh Narkosun @narkosun disebutkan “ Meskipun sudah mendapatkan rejeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur. Sebagai orang Islam, ia pun tidak pernah melaksanakan salat. Pak Ganjar termasuk orang yang.. “
Pada buku yang lain dari penerbit yang sama tertulis “Walaupun mendapat rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur dengan menyembelih hewan kurban pada hari iduladha. Pak Ganjar orang yang..â€
Narkosun bertanya apa PT Tiga Serangkai bisa menjelaskan kenapa ada nama Pak Ganjar dalam soal di buku Agama Islam dan Budi Pekerti yang ditokohkan tidak agamis? Kenapa tak lazim menamai tokoh dengan sebutan Pak Ganjar? Bukan nama lain. Apa ada kesengajaan dari Tiga Serangkai?
Menurut video yang dibagikan oleh Dini Poedjihardianti @DiniHrdianti https://twitter.com/i/status/1358773812360216576 kenapa sebutan “Pak†dalam buku tersebut hanya pada penulisan Pak Guru dan Pak Ganjar, sedangkan nama lain langsung disebutkan nama, tanpa kata “Pakâ€, “Masâ€, “Mbakâ€.
Kalau kata “Pak Guru†itu bukan merupakan nama, tapi penyebutan nama “Pak Ganjar†Ini bisa menimbulkan konotasi bahwa itu identik dengan nama Gubernur Jawa Tengah. Dan menurut video tersebut sepertinya hal ini bukan kebetulan semata.
Narasi pada video tersebut juga menyebutkan bahwa salah satu komisaris PT Tiga Serangkai ikut mengibarkan bendera khilafah.
“Semoga hanya kebetulan, tapi kalau kebetulan kenapa bisa aneh begini ya? Silahkan simpulkan sendiri†pungkas narasi pada video tersebut.