Warga melaporkan keluhan kenaikan tarif gas Perusahaan Gas Negara (PGN) yang terus-menerus terjadi
Sebagaimana disampaikan warga Kelurahan Wonorejo bernama Chrisman Hadi, ia merasa heran karena membayar tagihan sebesar Rp 526.500, yang sebelumnya membayar Rp 230.500.
“Seharusnya cuma 230.500, tapi kok jadi 500ribuan,” keluhnya kepada Editor Selasa (21/12).
Chrisman yang juga Ketua RW 11 Kelurahan Wonorejo, mengatakan informasi terakhir harga gas terbaru berdasarkan sosialisasi PGN sebesar Rp 6.000. Namun tidak ada informasi lebih lanjut jikalau ada kenaikan harga. “230.500 itu hitungannya per m3 6.000 dikali 38m? kan cuma 228rb+admin 2.500,” jelasnya.
Chrisman mengungkapkan harga gas yang terus menerus naik. Dari yang awalnya seharga Rp. 2.999 hingga kini sekitar Rp 13.700 per meter kubik.
“Padahal dulu waktu pasang harganya 2.999 per meter kubik, Agustus naik jadi 6.000. Kalau dihitung berdasarkan yang saya bayar sekarang kena 13.700,” ucapnya.
Advokat independen tersebut menyatakan kecewa sekaligus sedih atas kenaikan harga gas tersebut. ?Itu bisa masuk kategori penggelapan duit rakyat serta kebijakan biadab pelayanan publik. Diam-diam menaikkan tarif mencekik leher di tengah situasi pandemi di tengah situasi ekonomi rakyat sedang sulit akibat pandemi,? ungkapnya.
Chrisman menegaskan, PGN sebagai BUMN bekerja untuk kesejahteraan rakyat, bukan semata-mata mencari laba.
?PGN itu kan BUMN dalam bekerja landasannya konstitusi UUD 45 pasal 33 ayat 2 dan 3. Harus menekankan pada fungsi pelayanan publik, bekerja demi kemakmuran rakyat, bukan perusahaan swasta yg semata-mata mencari keuntungan. Kalo PGN sebagai Perusahaan Negara tidak menjalankan amanat konstitusi karena ternyata prakteknya demi keuntungan semata, maka itu sama halnya dengan mengingkari kedaulatan rakyat karena melanaggar konstitusi negara,” tegasnya.
Sementara itu Sonny Wibisono, warga Wiyung, melaporkan jika ia harus membayar seharga kurang lebih Rp 15.600 per meter kubik.
“282.100 kalau pemakaian saya 18 meter kubik jadinya sekitar 15.600,” ujarnya.
Camat Kecamatan Tegalsari Buyung Hidayat, ketika dikonfirmasi mengatakan telah mendengar keluhan warga soal kenaikan harga gas. Ia mengatakan warga kini mengeluhkan mahalnya harga gas.
?Ya, saya sudah dengar. Saya dilapori Pak RW, Pak Lurah, warga merasa dulu murah per meter kubiknya, sekarang kok mahal,? ucap Buyung.
Buyung mengungkapkan tidak pernah menerima informasi apapun terkait kenaikan gas dari PGN.
?Yang jelas belum ada info,? ujarnya.
Agar mendapat kejelasan, Buyung mengatakan pihaknya secepatnya berkomunikasi dengan PGN. ?Kami segera komunikasikan kepada PGN,? pungkasnya.