Keputusan Andi mendukung SBY sempat mendapat sorotan lantaran SBY yang aktif di militer beberapa kali dikaitkan dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM.
Namun, Andi bergeming. Seiring waktu kariernya pun semakin moncer. Dia pernah didapuk oleh SBY sebagai Komisaris PT Pos Indonesia.
Andi juga pernah menjadi staf khusus Presiden SBY sampai akhirnya dipercaya sebagai Wakil Sekjen (wasekjen) Partai Demokrat. Namuan ia mengundurkan diri dari kursi wasekjen usai terjerat kasus narkoba pada 2019.
Andi juga sempat membuat kehebohan karena menyebut Prabowo Subianto sebagai Jenderal Kardus. Sebutan itu lantaran batalnya pertemuan Prabowo dan SBY pada 2018 lalu.
Andi menyebut batalnya pertemuan lantaran Prabowo telah memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya di Pilpres 2019. Andi menuding keputusan Prabowo itu karena mendapat uang dari Sandiaga Uno.
“Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS,” kata Andi lewat akun @AndiArief. (tim)