Gus Ipin: Trisakti Bung Karno Selaras Dengan Islam

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (mas Ipin).

EDITOR.ID, Surabaya,- Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang kini menjabat Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengungkapkan, pemikiran Bung Karno sangat selaras dengan Islam.

Kader muda PDI Perjuangan itu menjelaskan, dirinya pernah menulis buku berjudul Bung Karno menerjemahkan Al-Quran.

Di buku itu Gus Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin menjelaskan, bahwa Trisakti ajaran Bung Karno sejalan dengan Surah Al-Balad dalam Al-Qur’an.

Bung Karno
Bung Karno

Hal itu diungkap oleh Gus Ipin saat diwawancarai ulama kondang Gus Miftah dalam peringatan Hari Lahir ke-95 NU yang dilaksanakan DPP PDI Perjuangan, Minggu (31/1).

“Surah Al-Balad jelas membawa pesan anti perbudakan. Dan Bung Karno juga selalu menegaskan tidak boleh ada exploitation de l?homme par l?homme? dan ?exploitation de nation par nation?, menolak adanya penjajahan di muka bumi,” ujar Mas Ipin.

Gus Ipin yang juga Pengurus Wilayah GP Ansor ini melanjutkan, spektrum berdaulat dalam ajaran Bung Karno memiliki spirit yang sama dengan pesan Nabi Muhammad SAW bahwa membasmi perbudakan adalah perjuangan Islam. Hal itu menunjukkan ajaran Bung Karno selaras dengan Islam.

Bung Karno 2
Bung Karno 2

Lalu, sambung Gus Ipin, spektrum berduka dalam ajaran Bung Karno juga selaras dengan pesan Islam untuk memberi makan pada kaum miskin.

“Dan yang diminta untuk kita ‘sentuh’ pertama adalah kerabat kita. Mengapa? Karena dengan memberi pada kerabat, menghidupkan ekonomi lokal, sirkular. Itu Khan berarti kita harus berdikari, untuk menghidupi kaum kita sendiri, wilayah kita sendiri,” ujar Gus Ipin.

Gus Ipin juga mengungkapkan jasa besar Bung Karno dan Hadratusysyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari dalam merintis pembangunan Angkatan Perang Republik Indonesia.

Kader muda PDI Perjuangan itu mengungkapkan, upaya kedua tokoh itu membangun angkatan bersenjata dimulai pada masa pendudukan Jepang. Kala itu, Jepang membentuk Jawa Hokokai, dan menunjuk kedua tokoh tersebut sebagai pimpinannya.

Bung Karno, Prof. Adnan Solo, Kh Maksum Lasem
Bung Karno, Prof. Adnan Solo, Kh Maksum Lasem

“Lalu, Bung Karno mendirikan Barisan Pelopor, dan KH Hasyim Asy’ari mendirikan Laskar Hizbullah. Bisa dibayangkan, bila kedua tokoh itu tidak ada. Bangsa Indonesia tak akan memiliki Angkatan Perang untuk mempertahankan kemerdekaan,” papar Gus Ipin.

Sebab, sambungnya, waktu itu Tentara Nasional Indonesia (TNI) belum ada. Hal itu juga yang membuat Resolusi Jihad efektif tatkala didengungkan oleh Hadratusysyaikh KH Hasyim Asy’ari.

Kala itu, lanjut Gus Ipin, kalangan Nasionalis dan santri bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan dari serangan penjajah.

“Sejarah perjuangan itu yang harus ditangkap oleh generasi muda. Ada satu pesan saya untuk generasi muda. Kita ini ketika menjabat apapun hari ini, jangan ada yang membawa visi misi pribadi. Kita ini hanya meneruskan perjuangan si mbah-si mbah kita dulu, hanya meneruskan perjuangan Bung Karno, meneruskan perjuangannya KH Hasyim Asy’ari,” ujar Gus Ipin. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: