Gus Firjaun, Glory of The Shiddiq Family?

Konspirasi elite dilhami oleh gagasan Woodrow Wilson dan Winston Churchill tentang persekongkolan elite untuk membentuk New World Order (Tatanan Dunia Baru). Dalam kontestasi kekuasaan, sekelompok elite yang kalah bersekongkol untuk mewujudkan New Politic Order (Tatanan Politik Baru) dengan mengalahkan partai pemenang pemilu. Persekongkolan elite tersebut pada banyak kasus justru menjadi penguasa atas kemenangan semu tanpa kemenangan pemilu raya.

Praktek ganjil demokrasi di atas, berpeluang terjadi lantaran pemenang hanya mendapatkan mayoritas relatif yang tak sampai separuh lebih suara atau kursi yang tersedia. Mau tidak mau, untuk menguasai kekuasaan pemerintah atau parlemen, pemenang harus piawai membangun koalisi plus konsesinya terhadap partai yang mendukungnya. Bila tidak, dalam sistem multipartai seperti Pemilu 1955 dan 1999, maka pemenang pemilu bisa jadi tak memperoleh posisi apapun di pemerintahan maupun di parlemen. Sebuah kekalahan tragis dalam kemenangan pemilu.

Namun demikian, tampilnya Gus Firjaun sebagai pemenang bersama Haji Hendy pada Pilkada Serentak 2020 di Jember, telah membangkitkan kembali trah politik Bani Shiddiq. Gus Firjaun mampu menyatukan kekuatan politik Bani Shiddiq yang berserakan di berbagai partai politik menjadi satu kekuatan yang dahsyat dan luar biasa.

Hasilnya, adalah kemenangan. Sebuah kemenangan pada pemilihan langsung rakyat yang jauh lebih rumit dan membutuhkan perjuangan yang lebih keras daripada pemilihan lewat anggota DPRD. Air mata haru pun banyak berjatuhan di sana-sini, dari para pendukung Gus Firjaun yang total menginfakkan fikiran, tenaga dan dana untuk kemenangan tokoh yang dicintainya.

Enta apa perasaan Gus Firjaun-Gus Saif saat berpelukan erat dan menangis menjelang acara pidato kemenangan di markas Hendy Siswanto Center (HSC) pada Rabu sore, selepas LSI mengumumkan hasil quick count yang memenangkan pasangan nomor 2. Dua saudara sepupu ini secara simbolik telah mengawinkan gerakan kultur dan struktur Bani Shiddiq pada rezim pemerintahan pasca Faida. Lengkap sudah, apa yang menjadi cita-cita Bani Shiddiq berdakwah di jalur masyarakat sipil dan kekuatan negara.

Disadari, kata para petarung, merebut itu lebih mudah daripada mempertahankan. Kata Abraham Lincoln, “kalau mau melihat tabiat asli seseorang, maka berilah dia kekuasaan”. Oleh karena itu, apakah kemenangan Gus Firjaun merupakan Glory of The Shiddiq Family? Biar sejarah yang menjawabnya. (AH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: