Pelaksanaan vaksinasi tidak sekadar meningkatkan kekebalan tubuh saja, melainkan juga turut memulihkan sendi-sendi perekonomian, pendidikan, dunia industri, dunia usaha serta dunia kerja.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS), dibandingkan triwulan ke II tahun 2020, laju pertumbuhan ekonomi di Jatim pada triwulan II tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 7,05 %. Artinya, sudah ada suasana yang menjadi spirit untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik lagi.
“Jadi, seluruh pondasi ekonomi tentu harus dijaga dan dikuatkan termasuk melalui pelaksanaan vaksinasi serta menerapkan prokes dengan baik sehingga laju pertumbuhan ekonomi di Jatim triwulan ke dua juga ikut membaik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gubenur Khofifah menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi diikuti dengan menurunnya prosentase Bed Ocuppation Rate (BOR) di Jatim. Untuk BOR ICU per tanggal 4 Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar 78 % sedangkan BOR isolasi sebesar 67 %. Penurunan BOR, kata dia, menjadi bagian yang harus disyukuri, namun tetap dengan kewaspadaan yang serius dari seluruh masyarakat.
“Alhamdulillah kemarin, BOR baik ICU, Isolasi, IGD, rumah sakit darurat maupun rumah observasi sudah mulai menurun. Namun, jangan ada hal yang menjadikan kita melonggarkan protokol kesehatan. Tetap, jaga protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi semaksimal mungkin sambil menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Terkait stok vaksin dosis kedua yang mulai menipis, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pihaknya sudah melaporkan sekaligus mengkoordinasikan secara maksimal kepada Menko Maritim dan Investasi (Marves) RI, Mendagri serta Menteri Kesehatan (Menkes) RI.
Disampaikan bahwa saat ini Provinsi Jatim membutuhkan 4,2 juta vaksin untuk dosis kedua. Itu belum termasuk perluasan dari vaksinasi dosis pertama.
“Tentu, kita berharap segera ada kiriman vaksin secara lebih besar dan lebih cepat,” ujarnya.
Melihat kondisi dan situasi yang mulai melandai, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bisa menjaga diri melalui penerapan prokes yang benar serta mengikuti vaksinasi.
“Suasana yang sudah melandai ini bisa terus kita kendalikan dan akhirnya bisa memastikan penyebaran Covid-19 benar-benar bisa terkendali,” tuturnya.
Apabila hal-hal tersebut bisa terus dilakukan dan trennya terus menurun , maka Gubernur Khofifah optimis, wacana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa segera dimulai secara bertahap dan terbatas. Kemudian, kegiatan ekonomi juga bisa dilakukan lebih luas sehingga Pedagang Kaki Lima (PKL) dapat kembali berjualan dengan jangka waktu lebih longgar. Termasuk, perusahaan, dunia usaha dan industri pun kembali membangkitkan aktivitas ekonominya.