“Saat ini tempat tidur yang sudah digunakan untuk merawat pasien COVID-19 sebanyak 25 tempat tidur, sehingga dengan bertambahnya jumlah tempat tidur yang disediakan bisa melayani pasien COVID-19 semakin banyak,” imbuhnya.
Secara prinsip, lanjut dia, RS Paru Jember sudah sangat siap dijadikan rumah sakit rujukan khusus menangani pasien COVID-19 karena rumah sakit setempat merupakan rumah sakit paru tipe kelas B, sehingga sumber daya manusia (SDM) nya sudah siap.
“Namun, secara ideal kami masih membutuhkan 81 perawat lagi karena saat ini jumlah perawat yang ada sebanyak 120 orang, namun 16 perawat di antaranya berusia diatas 50 tahun dengan komorbid,” katanya.
Mengenai shift jaga perawat dengan menggunakan APD di zona merah maksimal empat jam, sehingga dengan sisa 104 perawat dinilai masih kurang dari kebutuhan ideal RS Paru Jember sebagai rumah sakit khusus pasien COVID-19, demikian Sigit Kusuma Jati. (Tim)