Para tokoh-tokoh muda menjadi pembahas dalam acara bertajuk Membaca Kontribusi Organisasi Ekstra Universiter yang digelar oleh Intrans Publishing, Jumat (22/10).
Hadir tokoh-tokoh organisasi mahasiswa seperti Riyanda Barmawi (Kabid Otonomi Daerah dan Pemberdayaan Desa PB HMI), Ragil Setyo Cahyono (Wakil Sekjen Bidang Kaderisasi Nasional PB PMII) dan Fathul Bari (Ketua DPD GMNI Jawa Timur).
Fathul Bari Ketua DPD GMNI Jawa Timur mengatakan bahwa pembelajaran abad ke 21 selaras dengan pendidikan informal di dalam Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK).
“Paradigma pembelajaran abad ke 21 kini telah bergeser dari membaca, menulis dan menghitung berganti menjadi berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, kreativitas, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan untuk bekerja sama.” Ujar Bari.
Lebih anjut Bari menyampaikan bahwa keempat hal itu bisa diasah di dalam OMEK.
“Keempat point tersebut diasah melalui proses penggemblengan di dalam organisasi mahasiswa ekstra. Mahasiswa yang tergabung di dalam organisasi Mahasiswa Ekstra sudah mendapatkan sehingga mereka dengan mudah mengkuti pembelajaran abad ke 21 ini?, tambahnya.
Buku karya dari Bangun S Nugroho (Penulis) yang berjudul Pendidikan Informal (Reproduksi Kepemimpinan Dalam Organisasi Ektra Universiter) menjadi topik utama dalam diskusi ini.
Menurut Fathul Bari, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) ini, pendidikan informal melalui Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) dapat menjadi bekal mahasiswa menjadi seorang pemimpin.
“Kader-kader dalam oranisasi mahasiswa ekstra sudah terbiasa menghadapi situasi yang berubah-ubah. Mereka menemukan masalah kemudian berpikir kritis guna memecahkan masalah. Kebiasaan yang seperti ini dapat mengasah elektabilitas mereka. Karakter kepemimpinan mereka terbentuk dari proses yang dialaminya. Sehingga karakter sosok pemimpin yang tangguh dapat mereka miliki”, Pungkas Bari.